"Jadi ada kepasrahan secara psikologi terhadap keadaan yang terjadi, mencari bantuan, mengikuti apa yang dilakukan oleh keluarganya, tapi tampaknya tidak berhasil," ujar Reni.
Selain itu disebutkan juga ada masalah keuangan dalam keluarga Kalideres. Misalnya saja jenazah Rudyanto Gunawan (71) yang tewas paling awal tidak dimakamkan karena diduga buku tabungan dan catatan dana sudah menipis.
Keluarga di Kalideres pun dinilai telah mengasingkan diri dari kerabat-kerabatnya selama 2 dekade terakhir. Dikarenakan komunikasi tidak terjalin dalam kurun lama, permintaan tolong dari keluarga tersebut ke kerabatnya menjadi berat hati untuk disampaikan.
4. Jasad Keluarga Kalideres Dibiarkan Mengering
Tim forensik juga menganalisis perilaku 4 anggota keluarga Kalideres yang mayatnya ditemukan mengering di dalam rumah. Saat membicarakan Dian Febbyana (42), disebut ada kesedihan mendalam ketika korban menyangkal ibunya telah meninggal.
Dian meyakini ibunya masih hidup. Ia pun memperlakukan ibunya yang sudah menjadi mayat layaknya orang hidup. Sementara itu kondisi finansial korban Dian dan Budiyanto Gunawan kemudian semakin terpuruk seiring meninggalnya Rudyanto dan Renny.
Keinginan meminta bantuan keluarga pun terkendala karena mereka sebelumnya menyimpan jenazah Rudyanto. Diduga Dian dan Budiyanto memutuskan merahasiakan keadaan mereka, sehingga jenazah Renny pun tak dimakamkan.
5. Tepis Tudingan Sekte
Tim forensik juga menepis adanya dugaan apokaliptik maupun sekte pada kasus kematian keluarga Kalideres, termasuk Voluntarily Stopping Eating and Drinking (VSED). Polisi telah memastikan satu hal soal kasus 4 orang sekeluarga tewas mengering di rumah Kalideres yakni tak ada orang selain keluarga yang masuk ke rumah Kalideres tersebut.
Baca Juga: Polda Metro Pastikan Tak Ada Unsur Pidana Pada Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) juga telah mencocokkan bahwa 4 mayat di dalam rumah tersebut merupakan satu keluarga. Tak ada DNA selain DNA keempat orang tersebut di rumah itu.