Surya Paloh Absen Tapi SBY Hadir di Pernikahan Kaesang, Tanda Demokrat Gantikan Posisi NasDem di Kabinet Jokowi?

Erick Tanjung Suara.Com
Jum'at, 09 Desember 2022 | 19:44 WIB
Surya Paloh Absen Tapi SBY Hadir di Pernikahan Kaesang, Tanda Demokrat Gantikan Posisi NasDem di Kabinet Jokowi?
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). [Instagram/puanmaharaniri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menilai absennya Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di acara pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono sengaja untuk menghindar. Sebelumnya alasan Surya Paloh tak bisa hadir karena harus menjalani pengobatan di luar negeri.

Di balik ketidakhadiran Paloh itu, justru yang konfirmasi hadir adalah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu bisa jadi tanda akan ada pertukaran posisi di pemerintahan Jokowi antara NasDem dan Demokrat.

"Kira-kira ini indikasi bisa terjadi pertukaran tempat di pemerintahan antara NasDem dengan Demokrat. Jadi gesturnya SBY datang itu merapat ke pemerintahan Jokowi, minimal membuka komunikasi," kata Qodari dilansir dari wartaekonomi.co.id--jaringan Suara.com, Jumat (9/12/2022).

Untuk diketahui, akad nikah Kaesang dan Erina akan digelar pada Sabtu (10/12) di Pendopo Royal Ambarrukmo Yogyakarta dan dilanjutkan resepsi pernikahan yang digelar di Pura Mangkunegaran Solo pada Minggu (11/12).

Qodari menilai, selama ini Demokrat dikenal sebagai partai oposisi, sedangkan NasDem semenjak mengusung Anies Baswedan sebagai capres mulai ada rasa oposisi dan terlihat renggang hubungannya dengan koalisi pemerintah.

Qodari menduga kepergian Surya Paloh ke luar negeri disengaja sebagai alasan kuat untuk menghindari pertemuan dengan Presiden Jokowi.

"Sementara Surya Paloh berobat, itu gestur atau alasan klasik politisi untuk menghindari pertemuan-pertemuan yang mereka tidak kehendaki," paparnya.

Menurutnya, Surya Paloh trauma dengan pertemuan di acara HUT ke-58 Partai Golkar di Jakarta beberapa waktu lalu, di mana pada saat itu Presiden Jokowi menyindir NasDem untuk tidak sembrono memilih capres, ditambah Jokowi yang seolah enggan membalas pelukan Surya Paloh.

"Jadi Surya Paloh itu menghindari adanya sorotan media mengenai bahasa tubuh dia dengan Jokowi nanti kalau ketemu, karena Surya Paloh sudah trauma dengan peristiwa di acara Golkar di mana Jokowi nggak mau dipeluk oleh Surya Paloh," jelasnya.

Baca Juga: Bocil Kaos Kutang Ini Bikin Kaesang Pangarep Kepergok Ngomel Saat Prosesi Siramannya

Indikasi hubungan keretakan NasDem dengan pemerintah juga terbaca dari sempat abstainnya NasDem terkait Revisi UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN), walaupun pada akhirnya ikut menyetujui revisi UU IKN.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI