Suara.com - Politikus senior Zulfan Lindan menyebutkan bahwa bandar-bandar politik atau yang sering kali disebut oligarki sebenarnya sudah menyiapkan diri.
Hal ini dinyatakan sendiri oleh Zulfan Lindan dalam perbincangannya di kanal YouTube Total Politik. Menurut Zulfan Lindan, meskipun Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih dua tahun lagi bandar-bandar politik sudah siap.
Dia menyebutkan bahwa bandar politik sudah menentukan porsi masing-masing partai atau kandidat.
"Jadi kita bisa lihat pemilu kita nanti ini sebenarnya bandar-bandarnya sudah ada," kata Zulfan Lindan.
Baca Juga: Bamsoet Minta Pemilu 2024 Dihitung Lagi, NasDem: Negara Dalam Bahaya Jika Pejabatnya Tak Taat Aturan
"Porsi si A berapa porsi si B berapa, siapa pemenangnya siapa ini partai ini sudah ada," tambahnya.
Zulfan Lindan sendiri tak lebih lanjut membahas soal kesiapan bandar yang dia sebut.
Pesoalan bandar Pemilu, istilah tersebut mulai muncul di belakangan ini usai kelakar wakil ketua umum Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Ungkapan Fahri Hamzah terkait dengan komentarnya pada batalnya deklarasi koalisi pendukung Anies pada 10 November 2022 lalu.
Fahri Hamzah Soal Bandar
Baca Juga: Ancaman Resesi Menghantui Masyarakat, Erick Thohir Dinilai Figur yang Tepat Jadi Pemimpin Indonesia
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyebutkan bahwa mundurnya deklarasi koalisi pendukung Anies Baswedan terkait dengan belum ada kesepakatan bandar.
Fahri menyebutkan untuk memenuhi Presidential Threshold 20 persen, partai bisa bergabung untuk membangun koalisi namun keputusan itu tergantung dengan sosok bandar.
"Ya ini maksudnya pembelian tiket itu pengumpulan tiket 20 persen itu bukan kerja Parpol ini kerja bandar, parpol enggak sanggup Anies Baswedan enggak sanggup," ungkap Fahri Hamzah dalam perbincangan di Adu Persektif.
"Ini deklarasi tanggal 10 November udah gagal bos, gara-gara bandar belum sepakat, duit belum terkumpul, 20 persen belum terkumpul ya gagal," imbuhnya.
Lebih lanjut Fahri Hamzah meyebutkan bahwa partai yang cukup terbebas dari bandar adalah PDI Perjuangan.
Pasalnya PDIP sudah memenuhi ambang batas 20 persen dari presidential threshold dari pemilu sebelumnya.