Suara.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya menyebut, partainya belum menentukan nama calon presiden (capres) yang akan diusung, walau nama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menjadi salah satu sosok yang populer diusulkan kadernya.
Pernyataan tersebut disampaikan di tengah ramainya nama bursa capres yang menggeliat di internal kader partai matahari tersebut.
"Oh.. saat ini nama Mas Ganjar termasuk yang populer di internal tapi belum mengerucut," kata Bima kepada wartawan saat menghadiri peringatan Hakordia di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (9/12/2022).
Dia mengungkapkan, pengusungan calon presiden dari PAN dinamikanya masih panjang. Apalagi usulan dari kader mengarah ke sembilan nama.
Baca Juga: Ridwan Kamil Mau Merapat ke PAN Bulan Ini? Begini Sinyalnya
"Dinamikanya masih panjang, saya kira karena tiap daerah aspirasinya berbeda," kata Wali Kota Bogor ini.
Lantaran dinamikanya yang panjang, ia mengemukakan masih terdapat sejumlah nama diusulkan kader PAN di antaranya Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang disebutnya sebagai alternatif.
"Masih muncul nama Mas Anies juga, ada nama kang Emil (Ridwan Kamil) sebagai alternatif, ada nama Erick Thohir. Jadi saya kira mungkin masih ada berdinamika di dalam PAN sendiri," ujarnya.
Soal kabar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang diisi PAN, Golkar dan PPP, lebih mengutamakan ketua partai sebagai kandidat utama menjadi capres untuk agenda politik 2024, Bima Arya menyebut peluang itu terbuka.
"Yang pasti kata kuncinya akseptabilitas. Nama yang diusung itu harus diterima oleh tiga partai. Ya artinya kalau ada satu usulan dari satu partai ya harus diterima sama yang lain. Jadi saya kira kuncinya adalah akseptabilitas," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN Bima Arya blak-blakan menantang Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil (RK) untuk maju berpasangan di Pilpres 2024. Ketua DPP PAN itu menyebut, duet Ganjar-RK meski memiliki latar belakang berbeda namun melengkapi.
"Kang Emil ini keluarganya pesantren, dekat dengan pondok pesantren. Mas Ganjar aktivis nasional, beda tetapi saling melengkapi," kata Bima Arya, dikutip dari Antara.
Dikatakan pula bahwa Ganjar merupakan etnis Jawa, sedangkan Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil merupakan etnis Sunda.
"Beda tetapi saling melengkapi. Saya tidak mau berkomentar panjang, tetapi mari menitipkan dua hal yang sangat penting nanti. Pertama adalah enggak mungkin 2045 dicapai tanpa kekukuhan kepemimpinan," katanya.