Suara.com - Bakal calon presiden 2024 dari Partai NasDem Anies Baswedan sudah memulai safari politiknya ke berbagai wilayah Indonesia. Namun kegiatan politik mantan Gubernur DKI Jakarta ini terus menuai pro dan kontra.
Mirisnya lagi, nasib pencalonan Anies di Pemilihan Presiden 2024 juga dinilai tidak pasti. Penilaian ini seperti yang disampaikan Zulfan Lindan di kanal YouTube Total Politik.
Zulfan bahkan blak-blakan menyebut tidak ada partai yang tertarik untuk bertahan di kapal koalisi Anies. Padahal Partai NasDem sendiri tidak mampu mencapreskan Anies tanpa topangan partai lain.
"Mana yang paling memungkinkan, berpotensi, bergabung dalam partainya Mas Anies dan Bang Surya?" tanya Budi Adiputro selaku pembawa acara, dikutip pada Jumat (9/12/2022).
Baca Juga: PKS Disebut Bakal Masuk Kabinet, Pencapresan Anies Baswedan Tamat
Yang rupanya dengan tegas dijawab oleh Zulfan, "Nggak ada. Kita kan tahu sendiri lah, siapa sih yang mau berhadapan dengan Pak Jokowi," ujar Zulfan.
Zulfan menilai partai-partai saat ini sangat memperhitungkan kekuatan politik Presiden Joko Widodo.
Di sisi lain, kapal koalisi Anies yang kini tengah dipersiapkan juga dinilai mulai goyah. Koalisi Perubahan yang sedianya tersusun atas Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut sulit mencapai kata sepakat dengan berbagai godaan.
"Menurut saya nggak ada yang ingin bergabung dengan NasDem setelah PKS dan Demokrat ini menghindar," kata Zulfan.
Bahkan Zulfan menyebut Koalisi Perubahan sejauh ini cuma sekadar makan siang tanpa segera berujung pada keputusan. Salah satunya karena PKS dan Partai Demokrat yang memperebutkan posisi bakal calon wakil presiden.
Baca Juga: Anies Baswedan Dilaporkan ke Bawaslu, NasDem: Wudhu Aja Belum, Bagaimana Bisa Batal
"Tadinya cawapres itu hanya AHY dari rencana koalisi. Kan koalisi juga belum nih, cuma makan siang-makan siang aja. Kemudian tiba-tiba PKS sudah punya calon baru pula, Aher. Milih AHY di sini marah, milih Aher AHY-nya nggak mau atau tersinggung. Gimana nih?" terang Zulfan.
Menurutnya Partai NasDem memang sudah serius di koalisi ini, tetapi dua partai politik lainnya belum pasti. Apalagi karena PKS dan Partai Demokrat yang belakangan diduga ditawari posisi lain.
"Kita mendengar kabar angin bahwa PKS ini akan masuk dalam kabinet. Kalau dia masuk dalam kabinet berarti masuk dalam koalisi Pak Jokowi," jelas Zulfan.
"Mungkin Demokrat bisa jadi tidak masuk kabinet, tapi kan harus cari koalisi lain. Lalu Demokrat, 'Oh saya nggak masuk kabinet, tapi lebih bagus saya gabung dengan siapa yang menang'," sambungnya.
Dalam hal ini bisa jadi Partai Demokrat akan berbalik mendukung Partai Gerindra dan Prabowo Subianto.
"Bisa jadi PKS kembali lagi seperti dulu, Demokrat gabung lagi dengan Gerindra," pungkasnya.