Pergerakan Tanah Berpotensi di 10 Kecamatan di Jakarta, PSI Minta BPBD Segera Lakukan Mitigasi

Jum'at, 09 Desember 2022 | 12:24 WIB
Pergerakan Tanah Berpotensi di 10 Kecamatan di Jakarta, PSI Minta BPBD Segera Lakukan Mitigasi
Ilustrasi - Lokasi bencana pergeseran tanah Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor (Suara.com/Egi Abdul Mugni)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Fraksi PSI di DKI Jakarta, August Hamonangan turut menyoroti prediksi pergerakan tanah Jakarta yang akan terjadi di 10 kecamatan. Atas adanya prediksi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) diminta August untuk segera merespons dengan melakukan tindakan mitigasi.

Apalagi, kata August, 10 kecamatan itu merupakan daerah padat penduduk. Jika nantinya terjadi pergeseran tanah, dikhawatirkan akan memberikan dampak besar bagi masyarakat.

"10 kecamatan itu kawasan padat penduduk. Ini harus jadi perhatian sejak dini. BPBD DKI Jakarta harusnya bukan cuma merilis prediksi tapi juga langsung merumuskan mitigasi jangka pendek dan panjangnya," ujar August kepada wartawan, Jumat (9/12/2022).

Selain itu, Pemprov DKI khususnya BPBD dan instansi terkait hendaknya juga melibatkan peran serta warga untuk program pengawasan dan mitigasi.

Baca Juga: Ini Tanda-tanda Pergerakan Tanah, Rawan Terjadi di Musim Hujan

"Sosialisasi yang masif soal adanya pergerakan tanah, agar warga lebih waspada. Menyiapkan logistik dan alat evakuasi jika benar terjadi fenomena pergeseran tersebut di titik rawan yang sudah diprediksi," ujarnya.

Masyarakat juga harus mendapatkan sosialisasi serta edukasi mengenai pergeseran tanah Jakarta. Agar nantinya mereka juga bisa merespons dengan baik dampak dari peristiwa ini.

"Dengan melibatkan lembaga kemasyarakatan seperti karang taruna, pramuka yg lebih muda, energik dan punya semangat bergerak ke lapangan. Juga meminta masukan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat serta lebih utamakan kebutuhan dan keselamatan lansia," pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan akan terjadinya pergerakan tanah di Jakart pada bulan Desember ini. Namun, masyarakat diminta tidak terlalu khawatir akan hal ini.

Potensi pergerakan tanah ini diketahui berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan, Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Diguyur Hujan Lebat, Satu Rumah Rusak Berat dan Tujuh Terancam Pergerakan Tanah

Menurut informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah, yaitu di Jakarta Selatan ialah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan. Lalu, di Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Kramatjati, dan Pasar Rebo.

Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Meski sudah ada peringatan dari BPBD, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta masyarakat tak panik. Sebab, dampak dari peristiwa ini diperkirakan hanya kecil yang terjadi.

"Jadi informasinya di Jakarta kecil dampaknya dan mudah-mudahan tidak terjadi ya," ujar Heru di Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2022).

Selain itu, Heru juga meminta masyarakat tetap waspada dengan situasi cuaca dan kondisi alam yang tak menentu. Segala pengumuman dari BPBD disebutnya harus menjadi perhatian.

"Jadi kami imbau dengan kondisi cuaca atau pun alam yang tidak bersahabat selalu melihat informasi dari BMKG dan informasi cuaca lainnya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI