Curiga Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Jokowi 3 Periode, Demokrat Sebut Sebagai Pembegal Demokrasi

Jum'at, 09 Desember 2022 | 10:29 WIB
Curiga Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Jokowi 3 Periode, Demokrat Sebut Sebagai Pembegal Demokrasi
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. (Foto: kbr.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menduga Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet mendukung masa jabatan Presiden Jokowi Widodo atau Jokowi diperpanjang menjadi tiga periode. Dugaan itu merujuk kepada pernyataan Bamsoet yang menyinggung masa jabatan presiden.

Kamhar menyayangkan apabila ternyata dugaannya itu benar.

"Jika demikian adanya, tentu Ini kita sayangkan. Ini menjadi pembegalan demokrasi dan pengkhianatan reformasi," kata Kamhar kepada wartawan, Jumat (9/12/2022).

Kamhar turut menyoroti pernyataan Bamsoet yang memandang perlu perhitungan ulang terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024. Pandangan itu tidak terlepas dari penilaian Bamsoet akan adanya berbagai potensi jika Pemilu diselenggarakan pada 2024.

Baca Juga: Wacana Perpanjangan Jabatan Presiden 3 Periode Muncul Lagi di GBK, Menilik Respon Jokowi Dulu dan Terbaru

Menurut Kamhar, apa yang menjadi pernyataan Bamsoet benar-benar tidak relevan.

"Apalagi wacana penundaan Pemilu, lebih tak relevan lagi. Berbagai survei terkait ini telah dilakukan dan hasilnya rakyat tak menghendaki penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan," ujarnya.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan konvensi ketatanegaraan nerupakan terobosan dari Badan Pengkajian MPR dalan menghadirkan PPHN. (Suara.com/Novian)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan konvensi ketatanegaraan nerupakan terobosan dari Badan Pengkajian MPR dalan menghadirkan PPHN. (Suara.com/Novian)

Karena itu, Kamhar meminta Bamsoet mendengar kehendak rakyat yang ingin melakukan Pemilu 2024, bukan justru sebaliknya.

"Sebagai wakil rakyat sebaiknya Bamsoet jangan pernah berniat apalagi bertindak mengkhianati rakyat," ucapnya.

Sebelumnya, Bamsoet mempertanyakan perihal hasil survei Poltracking Indonesia di mana sebanyak 73,2 persen publik puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin. Ia butuh pencerahan apakah hasil survei tersebut berbanding lurus dengan keinginan masyarakat agar Jokowi lanjut memimpin sebagai presiden.

Baca Juga: Gemuruh Relawan Lantangkan 3 Periode, Jokowi Lambaikan Tangan

"Kemudian kita sama-sama tahu deras sekali pro kontra di masyarakat, ada yang memperpanjang, ada yang mendorong tiga kali. Tapi terlepas itu, saya sendiri ingin tahu keinginan publik yang sebenarnya ini apa?," kata Bamsoet secara daring dalam rilis survei Poltracking Indonesia, Kamis (8/12/2022).

"Apakah kepuasan ini ada korelasinya dengan keinginan masyarakat, beliau tetap memimpin kita melewati masa transisi ini?," sambungnya.

Bamsoet lantas menganggap kalau penilaian publik tersebut tidak terlepas dari kinerja yang sudah ditorehkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Terlebih ia melihat beberapa pencapaian pemerintah yang diapresiasi bahkan oleh negara lain.

Seperti misalnya penanganan pandemi Covid-19, penanganan bencana hingga pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang mendapatkan pujian dari banyak negara.

Itu diartikan Bamsoet sebagai wujud dari Jokowi yang tingkat kepedulian terhadap krisisnya sangat tinggi dibandingkan pemimpin-pemimpin yang lain.

Akan tetapi ia kembali bertanya apakah hasil survei yang disampaikan oleh Poltracking Indonesia itu sejalan keinginan masyarakat agar Jokowi memimpin tiga periode.

"Pertanyaan saya kembali, apakah ada korelasinya antara keinginan besar masyarakat untuk lebih lama dipimpin Pak Jokowi atau ini hanya kepuasan yang memang puas terhadap kinerja hari ini," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI