Suara.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet kembali menyinggung keinginan masyarakat untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi tiga periode usai melihat tingginya kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya melalui hasil survei.
Bamsoet kembali mengungkit pendapat masyarakat setelah sebelumnya sempat bersitegas menolak adanya wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Setahun lalu, Bamsoet pernah menyebut kalau perpanjangan masa jabatan presiden lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.
"Kalau lihat judulnya presiden tiga periode, antara manfaat dan mudarat, saya jawab lebih banyak manfaat atau mudaratnya? Lebih banyak mudaratnya," kata Bamsoet dalam webinar yang diselenggarakan LHKP PP Muhammadiyah, Senin (13/9/2022).
Baca Juga: Muncul Bentangan Spanduk Jokowi 3 Periode Saat Presiden Kumpul Akbar Bareng Relawan di GBK
Kemudian Bamsoet juga menegaskan kalau MPR RI tidak akan pernah melakukan pembahasan apapun mengenai wacana penambahan masa jabatan presiden. Aturan masa jabatan presiden itu berada di Pasal 7 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945).
Bamsoet mengklaim kalau MPR RI tidak pernah membahas niatan untuk melakukan amandemen.
"Sebagai lembaga yang memiliki kewenangan mengubah dan menetapkan UUD NRI 1945, MPR RI tidak pernah melakukan pembahasan apapun untuk mengubah Pasal 7 UUD NRI 1945," terangnya.
Kekinian, Bamsoet kembali membahas soal perpanjangan masa jabatan presiden. Ia diundang menjadi narasumber dalam acara pemaparan hasil survei Poltracking Indonesia.
Mantan Ketua DPR RI itu mendapati sebanyak 73,2 persen publik puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Baca Juga: Gibran Diminta Sampaikan Pesan ke Jokowi Supaya Tidak 3 Periode
Ia lantas kembali bertanya dengan sikap masyarakat saat ini ketika kepuasan begitu tinggi namun masih ada yang melakukan penolakan.
"Apakah kepuasan ini ada korelasinya dengan keinginan masyarakat, beliau tetap memimpin kita melewati masa transisi ini?," tuturnya.
Bamsoet kemudian membicarakan perihal sumber tingginya kepuasan responden survei terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi karena pencapaian yang diperoleh pemerintah.
Bamsoet melihat masyarakat tidak terlalu terkejut atas kinerja yang telah dicapai pemerintah Jokowi-Ma'ruf. Apalagi jika mengacu kepada penanganan pandemi yang dinilai sukses ditangani Jokowi. Termasuk pelaksanaan G20 hingga kebijakan ekonomi, penanganan bencana dan lain yang sudah dilakukan Jokowi.
"Artinya, Jokowi dalam penilaian saya memiliki sense of crisis yang sangat tinggi dibandingkan dengan pemimpin-pemimpin yang lain," ucapnya.