Suara.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri memeriksa tiga anggota keluarga Agus Sujatno alias Agus Muslim pelaku bom bunuh diri Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat. Pemeriksaan dilakukan untuk mendalami ada atau tidaknya keterlibatan mereka dalam aksi bom bunuh diri tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan memastikan ketiga anggota keluarga Agus Muslim akan dipulangkan apabila tidak terbukti terlibat.
"Jadi tiga keluarga pelaku ini dimintai keterangan terkait dengan peristiwa bom bunuh diri, tentunya bila ketiga anggota keluarga pelaku ini tidak ada keterlibatan tentu setelah pemeriksaan akan kita kembalikan," kata Ramadhan kepada wartawan, Kamis (8/12/2022).
Selain itu, kata Ramadhan, penyidik Densus 88 Antiteror Polri juga melakukan pemeriksaan terhadap anggota Polsek Astanaanyar dan warga selaku saksi kejadian. Total saksi yang diperiksa mencapai 18 orang.
Baca Juga: BNPT Selidiki Kelompok-kelompok yang Diduga Beri Bantuan Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar
"Terdiri dari 6 anggota Polsek Astanaanyar, 9 dari masyarakat, dan 3 keluarga pelaku," jelasnya.
Peristiwa bom bunuh diri ini diketahui terjadi pada Rabu (7/12/2022) sekitar pukul 08.20 WIB. Ketika itu pelaku yang belum diketahui identitasnya merengsek masuk Polsek Astanaanyar sambil mengacungkan senjata tajam ke anggota yang sedang melaksanakan apel hingga akhirnya terjadi sebuah ledakan bom bunuh diri.
Akibat peristiwa ini, satu anggota Polsek Astanaanyar atas nama Aiptu Anumerta Sofyan meninggal dunia. Kemudian, sembilan anggota Polsek Astanaanyar dan satu warga terluka.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pelaku merupakan Agus Sujatno alias Agus Muslim. Dia merupakan mantan narapidana teroris terkait peristiwa bom Cicendo.
"Identitas pelaku Agus Sujatno yang biasa dikenal sebagai Agus Muslim," kata Listyo di Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022) kemarin.
Baca Juga: Polri dan BNPT Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Pasca Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar