Suara.com - Kepolisian Jerman telah 25 orang yang diduga bagian dari sebuah organisasi yang berencana menggulingkan pemerintahan.
Seperti diwartakan oleh DW, para tersangka yang ditangkap merupakan anggota atau pendukung "organisasi teroris domestik" yang disebut sebagai bagian dari kelompok sayap kanan Reichsburger oleh Menteri Kehakiman Jerman, Marco Buschmann.
Seluruh tersangka ditangkap pada Rabu (7/12) pagi waktu setempat.
Pejabat berwenang mengatakan jaringan tersebut memiliki rencana konkret untuk menggulingkan negara Jerman secara paksa dan membentuk pemerintahan baru.
Penangkapan itu diumumkan oleh badan kejaksaan federal Jerman dan Menteri Buschmann. Sang menteri menyebut penyelidikan yang ada sebelumnya berfokus untuk mengungkap dugaan jaringan teroris yang terkait dengan Reichsburger.
Ia juga mengatakan bahwa penangkapan dilakukan kepada individu-individu yang diduga merencanakan serangan kepada institusi negara.
"Ada kecurigaan bahwa serangan bersenjata terhadap badan-badan konstitusional telah direncanakan," tulis Buschmann.
Operasi pencarian dilaporkan dilakukan di 130 properti milik 52 tersangka di 11 negara bagian Jerman.
Menurut pejabat kejaksaan, para tersangka yang ditangkap "tergabung dalam organisasi teroris" yang diyakini didirikan pada akhir November 2021.
Kelompok tersebut "menetapkan tujuan untuk menguasai tatanan negara yang ada di Jerman dan menggantinya dengan bentuk negaranya sendiri, yang telah disusun secara garis besar”, sebut jaksa.
Dari 25 pria dan wanita yang ditangkap, 24 di antaranya berasal dari Jerman dan satu orang lainnya diketahui berasal dari Rusia. Sementara itu, satu penangkapan terjadi di Austria, dan satu lagi terjadi di Italia.
Masih pada Rabu, Kantor Kejaksaan Federal di Karlsruhe, sebelah selatan Jerman, mengonfirmasi bahwa 19 dari 25 tersangka telah ditempatkan dalam penahanan pra persidangan.
Jaksa Ungkap Pemimpin Kelompok yang Ditangkap
Sesuai dengan aturan privasi yang berlaku di Jerman, jaksa penuntut hanya mengidentifikasi sosok yang diduga sebagai pemimpin kelompok sebagai Heinrich XIII P. R. dan Ruediger v. P.
Majalah Der Spiegel melaporkan bahwa individu pertama adalah anggota keluarga bangsawan Jerman berusia 71 tahun, dan satu orang lainnya adalah mantan penerjun payung berusia 69 tahun.
Jaksa menyebut kelompok tersebut berencana menjadikan P. R. sebagai peimimpin Jerman yang baru, dan P. R. disebut telah melakukan kontak dengan pejabat Rusia yang ingin mendirikan tatanan baru di Jerman setelah pemerintah Berlin digulingkan.
Wanita Rusia bernama Vitalia B. diduga memberikan bantuan dalam hal tersebut, tetapi Kedutaan Besar Rusia di Berlin membantah memiliki hubungan dengan kelompok teroris sayap kanan.