Suara.com - Rabu (8/12/2022) pukul 07.50 WIB Jawa Barat kembali diguncang gempa. Kali ini gempa berpusat di Sukabumi dengan magnitudo 5,8 skala richter.
"#Gempa Mag:5.8, 08-Dec-2022 07:50:55WIB, Lok:7.27LS, 106.88BT (39 km BaratDaya KOTA-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn:128 Km #BMKG " tulis laporan di Twitter resmi BMKG.
Belum ada laporan kerusakan maupun korban dari peristiwa gempa bumi yang kembali berguncang dalam waktu dan lokasi yang berdekatan dengan gempa Cianjur ini. Berikut beberapa rangkuman soal informasi terkini gempa Sukabumi 8 Desember 2022 yang telah dirangkum Suara.com.
1. Terasa sampai Jakarta
Baca Juga: Naik Angkot, Warga Terdampak Gempa Cianjur Antusias akan Terima Bantuan Presiden
Getaran gempa bumi yang guncang Sukabumi dirasakan sejumlah masyarakat di Jakarta dan sekitarnya.
"Jakarta Pusat terasa. Semoga tidak ada korban," tulis salah satu warganet di laman Twitter.
Selain itu, gempa juga terasa getarannya hingga ke Tangerang, Purwakarta, Bogor.
"Tangerang goyang ya barusan," ujar netizen di kolom komentar BMKG.
"Astagfirullah, Purwakarta ada gempa lumayan lama," ujar netizen.
Baca Juga: Rivalitas Sekolah, Dua Pelajar di Sukabumi Ditangkap Akibat Bacok Siswa SMK Lain
"Bogor kerasa banget ya Allah," imbuh lainnya.
2. Dua Kali Berturut-turut
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono lewat akun Twitter pribadinya menjelaskan gempa bumi yang dua kali guncang Sukabumi, Jawa Barat.
Pada pagi ini, Kamis (8/12), Kota Sukabumi diguncang dua kali gempa dengan kekuatan 6,1 dan 5,8 Magnitudo dengan selisih 2 detik pada pukul 07.50 WIB.
Menurut Daryono di akun Twitternya, masyarakat tidak perlu khawatir. Gempa yang terjadi di Sukabumi karena gempa instralab lempeng Australia dengan kedalaman 104km.
3. Belum Akurat
Meski gempa yang terasa cukup dahsyat, BMKG belum menyebutkan apakah berpotensi tsunami atau tidak.
BMKG juga menyebut bahwa parameter gempa masih berubah dan belum akurat.
"Dalam beberapa menit pertama setelah gempa, parameter gempa dapat berubah dan boleh jadi belum akurat, kecuali telah dianalisis ulang seismologis," demikian keterangan Twitter BMKG.
Kendati demikian, BMKG meminta masyarakat untuk berhati hati tentang adanya gempa susulan. Masyarakat juga meminta agar segera menghindari gedung bertingkat.
4. Bukan Gempa Kerak Dangkal
Menurut Daryono, Gempa Sukabumi bukan gempa kerak dangkal seperti Cianjur dan juga bukan Gempa Megathrust.
Namun kata Daryono merupakan gempa dengan lempeng Indo-Australia atau Gempa Benioff. Namun memang lebih kuat dari gempa sekelasnya.
"Bukan gempa kerak dangkal Cianjur bukan jiga gempa megathrust.Ini gempa dalam lempeng indo-australia atau gempa benioff. Ground motionnya mmg lebih kuat dari gempa sekelasya dari sumber lain," tambahnya.