Suara.com - Motif pembunuhan yang dilakukan Eks Pendeta Christian Rudolf Tobing (36) terhadap rekannya sendiri, Ade Yunia Rizabian (36) alias Icha lantaran sakit hati.
Rudolf tega membunuh Icha karena dianggap meninggalkan Rudolf saat kondisinya terpuruk. Padahal saat masa sulit mereka selalu bersama-sama.
Rudolf menganggap saat ini Icha lebih memilih bersenang-senang dengan teman-temannya yang lainnya, dibandingkan dengan dirinya.
“Padahal dulu waktu susah, kita bareng-bareng. Sekarang ketika lu pada sukses dan gue yang lagi terpuruk, lu lupain gua. lu pada having fun," kata penyidik menirukan ucapan Rudolf, saat adegan rekonstruksi di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2022).
Baca Juga: Kepada Hakim, Ferdy Sambo Mengaku tidak Jujur hasil jalani Tes Poligraf
Buntut dari hal itu, membuat Rudolf dengan bengis mencekik leher Icha dalam kamar apartemen yang di sewanya secara harian.
Sebelum mencekik Icha, Rudolf juga sempat menganiaya Icha dengan cara menampar wajah Icha hingga hidungnya mengeluarkan darah.
Rudolf juga sempat mengikat tangan Icha dengan tali tis, dan menyumpal mulut Icha dengan kain kecil kemudian melakbannya.
Rudolf tidak mengalami kesulitan dalam mengikat tangan Icha, lantaran ia memang sengaja menjebak Icha dengan skenario palsu soal iklan yang dijanjikan Rudolf.
Saat itu Rudolf berdalih mengundang Icha ke unit apartemen untuk membuat podcas. Ia juga meminta Icha untuk membantu memasarkan gelang energi.
Baca Juga: Momen Panas di Sidang Kasus Brigadir J: Ribut Wanita Menangis, Sambo Desak Bharada E Dipecat
Saat itu Icha diminta beradegan seakan-akan dalam situasi penculikan dengan tangan terikat. Kemudian berhasil meloloskan diri karena ada gunting kecil yang diselipkan di tangannya.
Namun, adegan itu malah benar-benar terjadi. Icha disekap Rudolf sampai akhirnya tewas dicekik.
Usai melihat rekannya tewas, Rudolf kemudian mencari cara untuk membawa jenazah itu. Jenazah Icha kemudian dimasukan ke dalam plstik hitam yang sebelumnya telah ia persiapkan.
Rudolf kemudian turun ke bawah untuk mengambil troli. Troli itu kemudian dibawanya menuju kamar apartemen dimana sudah ada jenazah Icha.
Icha yang terbungkus plastik sampah hitam kemudian diangkat ke atas troli. Rudolf kemudian mengankutnya meninggalkan kamar. Tidak lupa ia membawa barang-barang miliknya, dan milik Icha.
Hingga kemudian, Rudolf membuang jenazah Icha di Kolong Tol Becakkayu, di dekat Pasar Gembrong Jakarta Timur.
Adapun dalam rekonstruksi ini ada 3 lokasi, yakni di Polda Metro Jaya sebanyak 26 adegan, kemudian Apartemen Green Pramuka sebanyak 61 adegan, dan kolong Tol Becakkayu sebanyak 3 adegan.