Susah Diajak Bicara dan Cenderung Menghindar, Status Pelaku Bom Polsek Astanaanyar "Masih Merah"

Rabu, 07 Desember 2022 | 17:08 WIB
Susah Diajak Bicara dan Cenderung Menghindar, Status Pelaku Bom Polsek Astanaanyar "Masih Merah"
Pelaku bom bunuh diri Polsek Astanaanyar, Agus Muslim. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung yang bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim berstatus "masih merah" dalam program deradikalisasi.

"Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Jadi artinya, dalam tanda kutip masuk kelompok 'masih merah'. Proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik berbeda," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dalam jumpa pers, di Kota Bandung, Rabu (7/12/2022).

Kapolri menjelaskan bahwa sosok pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar itu masih sulit untuk diajak berbicara dan cenderung menghindar.

"Jadi yang bersangkutan masih susah diajak bicara. Cenderung menghindar," jelasnya.

Baca Juga: Kepala BNPT Akui Tidak Mudah Baca Pikiran Pelaku Terorisme, Kenapa?

Selain itu, Agus Muslim pernah ditangkap saat peristiwa bom di Cicendo Kota Bandung pada 2017 silam. Ia menjalani masa tahanan selama empat tahun di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

"Yang bersangkutan dihukum empat tahun. Dan bulan September 2021, bebas," lanjut Kapolri.

Agus Muslim juga teridentifikasi berafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Identifikasi itu diperoleh melalui pemeriksaan sidik jari dan pengenalan wajah atau face recognition.

Kelompok JAD yang diikuti Agus Muslim, tambahnya, berbasis di Bandung, Jawa Barat.

Oleh karena itu, Listyo memerintahkan timnya untuk mendalami dan mencari orang-orang atau kelompok yang diduga terafiliasi dengan kelompok Agus tersebut.

Baca Juga: Ferdy Sambo Pakai Peraturan Kapolri Buat Skenario Tembak Menembak untuk Melindungi Diri

"Seluruh tim satgas sudah diperintahkan bergerak," ujar Listyo.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Suntana menyebutkan ada 11 korban akibat bom bunuh diri tersebut.

Dari 11 orang itu, satu di antaranya adalah anggota polisi yang tewas akibat bom, sementara 10 orang lainnya mengalami luka-luka. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI