Dedi Mulyadi Blak-blakan Tak Terima Dituduh KDRT hingga Tak Beri Nafkah Anne Ratna

Rabu, 07 Desember 2022 | 15:40 WIB
Dedi Mulyadi Blak-blakan Tak Terima Dituduh KDRT hingga Tak Beri Nafkah Anne Ratna
Dedi Mulyadi (kiri) didampingi istri Anne Ratna Mustika. [ANTARA FOTO/Agung Fatma Putra/agr/ama/18]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi kembali hadir dalam sidang lanjutan gugatan cerai istrinya, Anne Ratna Mustika di Pengadilan Purwakarta, Jawa Barat. Dalam kesempatan ini, ia blak-blakan tak terima dituduh melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga tak memberi nafkah ke ibu dari dua anaknya.

Dedi menegaskan apa yang dituduhkan Bupati Purwakarta terhadapnya itu tidak benar. Ia pun berusaha membuktikan bahwa tuduhan tersebut salah dihadapan majelis hakim.

"Saya hadir pada sidang lanjutan ini untuk membuktikan bahwa apa yang dituduhkan oleh istri saya dalam materi gugatan tidak benar. Jadi perlu disampaikan agar menjadi pertimbangan majelis hakim," tegas Dedi pada Rabu (7/12/2022).

Hal pertama yang dibantahnya adalah terkait melakukan KDRT secara psikis kepada perempuan yang akrab disapa Ambu Anne tersebut. Menurutnya, istrinya sama sekali tidak menunjukkan ciri-ciri telah mengalami KDRT secara psikis.

Baca Juga: Sidang Cerai, Pesan Dedi Mulyadi ke Bupati Anne: Kekuasaan Ada Akhirnya

“Misal tuduhan KDRT psikis, ya kita ingin menyampaikan itu tidak benar karena ciri-cirinya tidak ada. Faktanya juga nanti kita lihat di pengadilan," ucap Dedi.

Tak cuma masalah KDRT, Dedi juga blak-blakan membahas soal masalah nafkah. Ia menegaskan selama ini selalu menjalankan kewajibannya dengan membiayai seluruh kebutuhan rumah tangga istrinya. Sedangkan terkait rumah dinas, ia memang tidak membiayai karena sudah menjadi tanggungan negara.

Dedi mengatakan, dirinya juga memberikan nafkah selama istrinya berproses menjadi seorang bupati. Menurutnya, campur tangan dirinyalah yang membuat Anne Ratna akhirnya sukses menjadi Bupati Purwakarta. Terlebih ia mengurus pembiayaan dan branding sang istri.

"Nafkah dalam pemahaman saya adalah membantu istri menjadi bupati, mengeluarkan biaya, brand nama saya menjadi faktor keberhasilannya, kalau bicara cukup dalam pandangan kami yang orang desa orang yang biasa hidup sederhana itu sudah lebih dari cukup,” ucapnya.

Saat ditanya soal keinginan Anne untuk diberikan nafkah berupa tabungan keluarga, Dedi menyampaikan menegaskan hingga kini, seluruh kebutuhan keluarga termasuk pendidikan anak-anak ia cukupi. Bahkan aset pun bertambah.

Baca Juga: Pupus! Kang Dedi Mulyadi dan Bupati Karawang Dijodohkan Netizen Tapi Tak 'Direstui' Zodiak

“Saya sudah sampaikan ini aset kita, ini penghasilan ayah dalam setiap bulan, ini pengeluaran ayah dalam setiap bulan, sudah saya sampaikan," jelasnya.

"Kalau untuk ditabung itu bukan kategori nafkah, tapi tabungan keluarga. Kalau nafkah itu sesuatu yang kita gunakan dalam setiap hari," sambung Dedi.

Dalam kesempatan ini, Dedi turut mengirimkan pesan kepada Anne Ratna yang dianggapnya "musuh dalam selimut". Ia menegaskan dirinya tetaplah seorang ayah bagi kedua anaknya bersama Anne.

“Itu harus hati-hati, karena bagaimana pun saya adalah ayah dari Yudistira dan Nyi Hyang. Suami ada mantannya, tapi anak tidak ada mantannya. Dan saya pesan pada embu (sapaan Anne) kalau namanya kekuasaan ada akhirnya," tandasnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI