Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Kalideres: Temuan Klentingan, Polisi Klaim Kantongi Penyebab Kematian

Selasa, 06 Desember 2022 | 16:52 WIB
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Kalideres: Temuan Klentingan, Polisi Klaim Kantongi Penyebab Kematian
Penampakan saat polisi menggelar olah TKP kasus satu keluarga tewas di Kalideres, Jakbar. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Misteri kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, akhirnya lambat laun akan terungkap. Berbagai fakta baru akhirnya berhasil terungkap oleh pihak kepolisian.

Polda Metro Jaya mengklaim sudah mengetahui motif di balik tewasnya empat orang anggota keluarga tersebut. Kombes Pol Hengki Haryadi sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum menyebut jika terungkapnya penyebab dan motif dari kematian satu keluarga tersebut berdasarkan pada hasil penyelidikan dan penyidikan dengan cara scientific crime investigation.

"Hasil analisa dan evaluasi hari ini antara tim penyidik dengan tim gabungan ahli kedokteran forensik dan laboratorium forensik, ditemukan sebab-sebab kematian yang didukung berdasarkan fakta-fakta yang scientific. Dari tim psikologi forensik juga ditemukan fakta-fakta yang ternyata mendukung temuan dari tim kedokteran forensik, termasuk penyilidikan lain berupa digital forensik," ucap Hengki kepada wartawan, Senin (5/12/2022).

Berikut fakta-fakta baru kematian keluarga di Kalideres.

Baca Juga: Misteri Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres Terungkap Ini Kata Polisi

Penemuan Klentingan

Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa dalam penyelidikan dan penyidikan, ditemukan klentingan di rumah keluarga tewas Kalideres, Jakarta Barat. Hal tersebut menjadi teka-teki dalam kasus tersebut.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut bahwa pihaknya berhasil menemukan klentingan atau buli-buli dalam tempat kejadian perkara atau TKP satu keluarga yang ditemukan tewas mengering.

Salah Satu Prosesi Ritual

Diketahui, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Hengki menduga bahwa klentingan tersebut digunakan untuk prosesi ritual.

Baca Juga: Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Terungkap! Polisi Akan Umumkan Detailnya Jumat Ini

“Ini salah satu dugaan kita, dari tim psikologi forensik (bahwa klentingan) merupakan salah satu yang dianggap benda-benda yang digunakan untuk ritual,” tambahnya.

Meskipun demikian, pihak kepolisian mengaku masih berusaha menyelidiki terkait dengan dugaan tindak pidana dalam kasus keluarga tewas di Kalideres tersebut.

Sedangkan, hal-hal yang berkaitan dengan psikologi korban nantinya akan dijelaskan oleh pihak forensik.

Kain Mantra

Untuk mengungkap motif kasus kematian satu keluarga tersebut, penyidik menggandeng sosiologi agama. Pihak-pihak tersebut dilibatkan untuk menganalisa beberapa barang bukti berupa buku-buku lintas agama, hingga kain mantra.

Hengki menyebut, pelibatan ahli Sosiologi Agama tersebut dilakukan menyusul adanya dugaan aktivitas ritual tertentu yang dijalani salah satu korban bernama Budyanto (69).

Hasil Penyelidikan Diumumkan Pekan Ini

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyebut hasil penyelidikan meninggalnya satu keluarga yang beranggotakan empat orang di Kalideres, Jakarta Barat ini akan segera diumumkan pada pekan ini.

Hengki menyebut bahwa hari ini tim penyidik akan menyelenggarakan rapat dengan seluruh tim yang secara paralel menyelidiki berbagai aspek dalam kasus tersebut.

Beberapa tim yang menggelar rapat tersebut antara lain yaitu berasal dari Tim Kedokteran Forensik dari RS Polri Kramat Jati dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Universitas Indonesia (UI), tim patologi anatomi RSCM UI, tim sosiologi agama dan tim psikologi forensik, dan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

Proses Investigasi Berlangsung Cukup Lama

Hengki menjelaskan bahwa kasus kematian satu keluarga di Kalideres ini berlangsung cukup lama. Hal tersebut dikarenakan tim penyidik tidak ingin ada hal yang terlewatkan dan bisa langsung memberikan penjelasan yang lengkap, serta akurat kepada publik.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI