Jika Anies-AHY Masih Tarik Ulur di Koalisi, Anies-Mahfud Bisa Jadi Solusi, Tapi Bakal Tersandung Soal Ini

Chandra Iswinarno Suara.Com
Selasa, 06 Desember 2022 | 16:17 WIB
Jika Anies-AHY Masih Tarik Ulur di Koalisi, Anies-Mahfud Bisa Jadi Solusi, Tapi Bakal Tersandung Soal Ini
Anies Baswedan dan Mahfud MD. Nama Mahfud MD disebut-sebut menjadi yang ideal untuk mendampingi Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2024 karena berasal dari kalangan profesional. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bakal calon presiden yang dimajukan Partai NasDem Anies Baswedan hingga kini masih belum mendapatkan bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2024 mendatang meski ada pembicaraan untuk pembentukan Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sebelumnya, nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) santer beredar menjadi calon pendamping Anies.

Namun terjadi tarik ulur lantaran adanya nama lain yang diusung PKS, yakni Ahmad Heryawan (Aher) yang merupakan Wakil Ketua Majelis Syura partai tersebut.

Selain nama AHY dan Aher, Peneliti Centra Initiative Erwin Natosmal Oemar pun melemparkan gagasan, jika Mahfud MD merupakan calon yang layak mendampingi Anies bertarung dalam kontestasi politik 2024 mendatang.

Baca Juga: Anies Baswedan ke Pekanbaru, Demokrat Riau Langsung Merapat Bahas Pemenangan Pilpres

Dikutip dari Warta Ekonomi-jaringan Suara.com, Erwin menilai Mahfud MD berpeluang masuk ke gelanggang Pilpres 2024. Lantaran Mahfud MD tidak akan berpasangan dengan 'jagoan' Partai NasDem, Anies Baswedan.

“Sebab, kedua tokoh tersebut sama-sama dari kalangan profesional,” ujar Erwin, Sabtu (3/12/2022).

Politisi dan Profesional

Kata dia, bahwa kombinasi pasangan capres dan cawapres yang ideal berasal dari politisi dan profesional.

“Agar keduanya bisa saling menguntungkan. Namun, pasangan Anies-Mahfud MD itu bisa menjadi kombinasi teknokrat hebat,” ujarnya.

Baca Juga: Blak-blakan! PKS Akui Lebih Berpeluang Dukung Anies Ketimbang Prabowo di Pilpres 2024

Ia mengatakan, bahwa keduanya mudah bersinergi jika berhasil memenangkan kontestasi politik 2024.

"Akan tetapi, mereka masih punya kelemahan, yakni minimnya dukungan politik jika keduanya memenangkan Pilpres 2024," katanya.

Merespons calon alternatif pendamping Anies Baswedan, Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo juga menilai Mahfud MD cocok untuk mendampingi Anies Baswedan. Namun menurutnya, Mahfud MD bakal terjegal karena diidentifikasi sebagai menteri Jokowi. Apalagi sebagian besar pendukung Anies berada di pihak yang berseberangan dengan pemerintah.

"Sangat mungkin beliau tidak dipilih oleh para pendukung Anies yang kecewa terhadap Jokowi dan pemerintahannya," ujar Kunto seperti dikutip Warta Ekonomi pada Senin (5/12/202).

Meski terganjal, Kunto berpandangan, jika Mahfud MD memiliki kapasitas sebagai pendamping karena latar belakangnya di bidang ketatanegaraan dan rekam jejak yang cukup baik.

"Dia mampu mengurus ketatanegaraan dan track record-nya cukup bagus," tuturnya.

Jika Anies menggaet Mahfud MD, Kunto mengungkapkan salah satu keuntungannya, yakni bisa mengeruk suara Nahdlatul Ulama (NU).

"Selain itu, Mahfud MD juga bisa mengeruk suara Jawa Timur. Jadi, pasangan Anies dan mahfud MD bisa punya basis pemilih yang lebih lebar," ucapnya.

Terkait duet Anies-Mahfud, Kunto menyebut cukup memungkinkan terjadi, lantaran mantan Mendikbud itu sudah dipersilakan mencari cawapresnya sendiri oleh Partai NasDem.

"Akan tetapi, semua kembali lagi kepada Partai Demokrat dan PKS. Apakah dua parpol tersebut mau memberi tiketnya kepada Mahfud MD," katanya.

Kriteria Cawapres Menurut Anies

Sebelumnya, Anies Baswedan membeberkan tiga kriteria figur bakal calon wakil presiden yang dicarinya untuk maju di Pilpres 2024. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut tiga kriteria sosok cawapres yang dicarinya.

Pertama, menurutnya cawapresnya harus bisa memberikan kontribusi kemenangan.

"Saya lihat tiga kriterianya. Satu, memberikan kontribusi dalam proses pemenangan," ungkapnya.

Kedua, sosok cawapres harus memperkuat koalisi, terlebih harus bisa menjaga stabilitas koalisi.

"Ketiga, bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif. Tiga pertimbangan itu yang menjadi faktor dan nama belum ada," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI