Suara.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan ketersediaan pangan jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru di ibu kota tetap aman. Hal ini ia sampaikan saat melakukan kunjungan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dalam kunjungannya, ia sempat mendapatkan keluhan dari para pedagang soal naiknya sejumlah komoditas pangan. Kegiatan ini juga disebutnya sebagai upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengendalikan inflasi dengan cara menjaga kestabilan harga menjelang Nataru.
"Kami melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia bagi warga Jakarta. Sebelumnya, kita sudah melaksanakan rapat teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), guna menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting," ujar Pj Gubernur Heru.
Upaya pengendalian harga dan stok pangan serta distribusinya ini disebut Heru termasuk ke dalam arahan dari Kementerian Dalam Negeri. Untuk itu, pihaknya akan melakukan sejumlah program.
Di antaranya seperti mencanangkan Gerakan Menanam demi ketahanan pangan, melaksanakan Operasi Pasar Murah bersama Perangkat Daerah terkait, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang.
"Berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, membangun komunikasi efektif dan memperluas cakupan kerja sama antardaerah, serta merealisasikan BTT (Bantuan Tak Terduga) untuk dukungan pengendalian inflasi," ucapnya
Kebutuhan pangan di DKI Jakarta meningkat sekitar 1-12 persen pada bulan Desember 2022 dibandingkan November 2022. Peningkatan kebutuhan tertinggi pada komoditas telur ayam sebesar 12,72 persen, sementara peningkatan kebutuhan terendah pada bawang putih sebesar 0,76 persen.
Prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis bulan Desember 2022 – Januari 2023 berada pada level cukup aman dengan gambaran kebutuhan sebagai berikut:
a. Beras: 168.875 ton
b. Daging sapi: 8.723 ton
c. Daging ayam: 49.494 ton
d. Telur ayam: 38.789 ton
e. Cabe merah keriting: 6.994 ton
f. Cabe rawit merah: 5.323 ton
g. Bawang putih: 3.769 ton
h. Bawang merah: 13.688 ton
i. Gula pasir: 12.514 ton
j. Minyak goreng: 35.923 ton
Baca Juga: Demi Redam Kemarahan Forkabi, Pengamat Sarankan Heru Budi Pilih Sekda Orang Betawi Lagi
Sementara itu, perkembangan inflasi Jakarta mengalami inflasi ringan sejak November 2022 sebesar 0,05 persen secara bulanan (mtm). Inflasi bulanan Jakarta yang sebesar 0,05 persen tersebut dipicu tingginya andil komoditas emas perhiasan (0,014 persen), sewa rumah (0,013 persen), dan tomat (0,012 persen).
Sedangkan, sejak Januari hingga November 2022, laju inflasi tahun kalender sebesar 3,64 persen (ytd).