Karier di Polri Tamat Gegara Ulah Sambo, Irfan Sedih Berakhir jadi Terdakwa: Saya Jalankan Perintah Tapi Dipidana

Selasa, 06 Desember 2022 | 15:04 WIB
Karier di Polri Tamat Gegara Ulah Sambo, Irfan Sedih Berakhir jadi Terdakwa: Saya Jalankan Perintah Tapi Dipidana
Karier di Polri Tamat Gegara Ulah Sambo, Irfan Sedih Berakhir jadi Terdakwa: Saya Jalankan Perintah Tapi Dipidana. (Suara.com/Sandy Mulyadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Irfan Widyanto mengaku sedih duduk sebagai terdakwa kasus obstruction of justice terkait pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Keterangan itu diungkapkan Irfan saat bersaksi dalam persidangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).

Ihwalnya, Majelis Hakim mencecar Irfan mengenai perintah mantan Kaden A Ropaminal Divisi Propam Polri Agus Nurpatria pada Irfan untuk mengganti DVR CCTV Kompleks Sambo.

"Hanya itu (mengganti DVR) saja yang Saudara lakukan? Saudara ikut dipatsus (penempatan khusus)?" tanya hakim.

Baca Juga: Bantah Soal Wanita Misterius Nangis di Rumah Bangka, Ferdy Sambo: Istri Saya Diperkosa Yosua, Tak Ada Perselingkuhan

"Ketika saya masuk ke dalam saya langsung masuk menemui Pak Agus di depan sambil merangkul ditunjukkan di depan CCTV di gapura," ucap Irfan.

"Singkat cerita Saudara mengganti DVR gitu?" tanya hakim kemudian.

"Siap, Yang Mulia," timpal Irfan.

Selepas itu, Irfan pun mengaku bingung dirinya tiba-tiba terbelit kasus Brigadir Yosua. Padahal, dia menyebut semua yang ia lakukan saat itu merupakan pekerjaan di bawah perintah.

"Saya menjalankan perintah namun ternyata ada perintah tersebut disalahartikan," ucap Irfan.

Baca Juga: 'Paha Dipegang-pegang' Terbongkar Cerita Putri Candrawathi Ngaku Dilecehkan Yosua hingga Nangis Histeris

"Maksudnya disalahartikan?" tanya hakim.

"Menurut saya itu perintah yang wajar dan normal namun kenapa saya yang dipidanakan," kata Irfan.

Hakim kemudian menanyakan apakah Irfan sempat mengalami penempatan khusus (Patsus). Selain itu, hakim juga menanyakan perasaan Irfan pasca menjadi terdakwa kasus Yosua.

"Siap. Tidak (di patsus), Yang Mulia," jawab Irfan.

"Bagaimana perasaan Saudara?" tanya hakim.

"Siap, sedih," jawab Irfan.

Kepada hakim, Irfan hanya bisa menjawab jika kasus Yosua tidak menyandungnya dia masih melanjutkan karriernya di kepolisian.

"Apa yang membuat sedih?" tanya hakim lagi.

"Karena karier saya masih panjang," jawab Irfan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI