Elektabilitasnya Stagnan di Survei Capres, Prabowo Cuma Ketawa: Hahaha

Selasa, 06 Desember 2022 | 12:48 WIB
Elektabilitasnya Stagnan di Survei Capres, Prabowo Cuma Ketawa: Hahaha
Elektabilitasnya Stagnan di Survei Capres, Prabowo Cuma Ketawa: Hahaha. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut Fadli, hasil yang bisa terlihat jelas bisa terlihat pada September 2023. Sementata untuk tahun ini, pelaksanaan Pilpres masih jauh sehingga dinamika masih bisa berubah-ubah.

"Jadi kalau sekarang ini menurut saya tidak bisa menjadi indikator apa-apa kecuali popularitas seseorang. Pada waktunya apalagi ketika sudah ditetapkan siapa calon presiden, apakah nanti ada dua pasang kah atau tiga, itu baru keliatan," kata Fadli.

"Baru kita bisa menilai survei-survei itu reliable, kalau sekarang ini bisa saja bagian dari kampanye  politik," sambung Fadli.

Hasil Survei Capres

Sebelumnya, Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terbaru elektabilitas figur bakal calon presiden jelang Pilpres 2024. Hasilnya nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di posisi paling atas dengan angka 32,6 persen, disusul Anies Baswedan dan Prabowo Subianto di bawahnya. 

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menjelaskan, dalam survei yang dilakukan pihaknya, responden diberikan pertanyaan 'jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang bapak/ibu/saudara pilih sebagai presiden di antara na-nama berikut ini?'. 

Para responden tersebut diberikan sebanyak 10 nama figur bakal calon presiden. 

"Pada pilihan tokoh sebagai calon Presiden, Ganjar Pranowo (32.6%), Anies R. Baswedan (23.1%), dan Prabowo Subianto (22.0%) menjadi tiga nama teratas pilihan publik dalam simulasi 10 nama," kata Yunarto dalam paparannya secara daring, Selasa (29/11/2022). 

Baca Juga: Pengamat Heran Relawan Jokowi Masih Gencar Bermanuver

Adapun di bawah tiga nama tersebut, di urutan ke empat ada nama Ridwan Kamil dengan 5,6 persen, lalu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di bawahnya dengan 3,5 persen. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI