Elektabilitasnya Stagnan di Survei Capres, Prabowo Cuma Ketawa: Hahaha

Selasa, 06 Desember 2022 | 12:48 WIB
Elektabilitasnya Stagnan di Survei Capres, Prabowo Cuma Ketawa: Hahaha
Elektabilitasnya Stagnan di Survei Capres, Prabowo Cuma Ketawa: Hahaha. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto hanya tertawa menanggapi elektabilitasnya sebagai calon presiden yang cenderung stagnan dari hasil sigi beberapa lembaga survei.

Ketua Umum Partai Gerindra itu bahkan terkesan kaget saat mendengar pertanyaan wartawan mengenai hasil survei Prabowo yang stagnan.

"Apa?" tanya Prabowo mendengar pertanyaan wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

"Oh iya? Oh iya? Hahaha," timpal Prabowo sembari tertawa saat wartawan mengulang pertanyaan yang sama terkait hasil survei.

Baca Juga: Pengamat Heran Relawan Jokowi Masih Gencar Bermanuver

Capres Prabowo Subianto tertawa saat elektabiltasnya stagan dari hasil beberapa lembaga survei. (Suara.com/Novian)
Capres Prabowo Subianto tertawa saat elektabiltasnya stagan dari hasil beberapa lembaga survei. (Suara.com/Novian)

Prabowo lagi-lagi hanya merespons dengan kekehan saat wartawan bertanya, apakah Prabowo tidak khawatir dengan perolehan elektabilitas yang stagnan.

"Hahaha," tawa Prabowo.

Ogah Gubris Survei Capres

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon ogah menanggapi hasil survei elektabilitas capres termasuk di dalamnya gambaran mengenai peringkat Prabowo Subianto dibanding bakal capres lainnya.

Fadli beralasan, hasil survei tidak bisa menjadi acuan. Adapun hal itu disampaikan Fadli saat diminta tanggapan mengenai elektabilitas Prabowo yang menempati peringkat tiga di survei Charta Politika.

Baca Juga: Sangat Absurd! Tawaran jadi Cawapres Anies dari NasDem Sama Saja Rendahkan Derajat Prabowo

"Ya, survei-survei ini kan hanya indikator-indikator saja dan tidak bisa dijadikan pegangan, apalagi dalam satu situasi bakal calonnya ini masih belum jelas," kata Fadli di Sentul, Jawa Barat, Kamis (1/12/2022).

Menurut Fadli, hasil yang bisa terlihat jelas bisa terlihat pada September 2023. Sementata untuk tahun ini, pelaksanaan Pilpres masih jauh sehingga dinamika masih bisa berubah-ubah.

"Jadi kalau sekarang ini menurut saya tidak bisa menjadi indikator apa-apa kecuali popularitas seseorang. Pada waktunya apalagi ketika sudah ditetapkan siapa calon presiden, apakah nanti ada dua pasang kah atau tiga, itu baru keliatan," kata Fadli.

"Baru kita bisa menilai survei-survei itu reliable, kalau sekarang ini bisa saja bagian dari kampanye  politik," sambung Fadli.

Hasil Survei Capres

Sebelumnya, Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terbaru elektabilitas figur bakal calon presiden jelang Pilpres 2024. Hasilnya nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di posisi paling atas dengan angka 32,6 persen, disusul Anies Baswedan dan Prabowo Subianto di bawahnya. 

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menjelaskan, dalam survei yang dilakukan pihaknya, responden diberikan pertanyaan 'jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang bapak/ibu/saudara pilih sebagai presiden di antara na-nama berikut ini?'. 

Para responden tersebut diberikan sebanyak 10 nama figur bakal calon presiden. 

"Pada pilihan tokoh sebagai calon Presiden, Ganjar Pranowo (32.6%), Anies R. Baswedan (23.1%), dan Prabowo Subianto (22.0%) menjadi tiga nama teratas pilihan publik dalam simulasi 10 nama," kata Yunarto dalam paparannya secara daring, Selasa (29/11/2022). 

Adapun di bawah tiga nama tersebut, di urutan ke empat ada nama Ridwan Kamil dengan 5,6 persen, lalu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di bawahnya dengan 3,5 persen. 

Kemudian ada Sandiaga Uno dengan 2 persen, lalu ada Khofifah Indar Parawansa dengan 1,6 persen, ada juga Puan Maharani dengan angka yang sama 1,6 persen. Di urutan dua terbawah ada Airlanggar Hartarto dengan 1,5 persen, lalu Erick Thohir 1,4.

Sementara dalam survei ini responden yang tidak menjawab atau tidak tahu ada sebanyak 5 persen. 

Survei dilakukan pada tanggal 4-12 November 2022, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. 

Jumlah sampel sebanyak 1220 responden, yang tersebar di 34 Provinsi. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± (2.83%) pada tingkat kepercayaan 95%.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI