Suara.com - Keputusan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bikin panas anak Betawi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Anak Betawai atau Forkabi. Keputusan itu tak lain adalah pencopotan Sekda Marullah Matali yang dinilai tanpa alasan jelas.
Ketua Umum Forkabi, Abdul Ghoni tegas mengatakan kekecewaannya atas keputusan Heru Budi itu. Anggota DPRD DKI dari Gerindra itu bahkan menyebut Heru telah semena-mena dalam mengambil keputusan.
“Saya sebagai putra Betawi dan juga Ketua Umum Forkabi kecewa sama Heru. Heru tidak boleh semena-mena. Harus ada etika. Saya (kami) tersinggung,” ujar Ghoni dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (4/12/2022).
Menurutnya, sejak era Gubernur-gubernur sebelumnya, seperti Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Djarot Syaiful Hidayat Hingga Anies Baswdan jabatan Sekda selalu diisi oleh putra Betawi. Dengan mencopot Marullah, Heru disebutnya telah membuat ketegangan di tingkat masyarakat.
“Heru harusnya punya etika dan tata krama. Ini sama saja, Heru tak memiliki etika dan tata krama. Menjadikan Uus (Kuswanto) Plt Sekdaprov itu tak beretika,” ucapnya.
Apalagi, Heru menjadi Gubernur DKI bukan karena dipilih masyarakat melainkan ditunjuk Presiden. Karena itu, ia tak menerima Marullah dicopot sebagai Sekda dengan alasan apapun.
“Ini merupakan penghinaan bagi warga Betawi. Sejak dulu enggak ada tuh, Gubernur DKI mengganti Skedaprov dengan Pelaksana tugas (Plt). Rusak. Saya tersinggung,” imbuhnya.
Jawaban Heru Budi

Tak ingin keputusannya menjadi polemik, Heru Budi Hartono coba meluruskan. Ia menjelaskan, ia mencopot Sekda Marullah Matali untuk ditempatkan di posisi baru yang tanggung jawabnya lebih besar.
Ia pun meminta perganitan jabatan Marullah tidak disalahartikan.