Bikin Hakim Emosi, Deretan Pengakuan Ricky Rizal Panaskan Sidang Pembunuhan Brigadir J

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 06 Desember 2022 | 08:25 WIB
Bikin Hakim Emosi, Deretan Pengakuan Ricky Rizal Panaskan Sidang Pembunuhan Brigadir J
Terdakwa pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ricky Rizal (kiri) menyapa pengunjung sidang lanjutan kasusnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022). [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sidang lanjutan kasus penembakan Brigadir J kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Senin (05/12/2022) kemarin. Dalam persidangan ini, dihadirkan dua tersangka dalam kasus ini, yaitu Ku'at Maruf dan Bripka RR atau Ricky Rizal.

Kesaksian keduanya pun diungkap selama persidangan, terutama saat hakim meminta keduanya menceritakan kronologi penembakan rekan mereka, Brigadir J. Berbagai pernyataan yang keluar dari mulut Ricky Rizal pun sempat membuat hakim Iman Santosa emosi karena dianggap tidak masuk akal.

Lalu, apa saja pengakuan Bripka Ricky Rizal?

1. Ngaku satu mobil dengan Brigadir J saat berangkat dari Magelang

Baca Juga: Kuat Maruf Beri Pengakuan Baru: Didatangi Ferdy Sambo Saat Diperiksa Provos, BAI Disobek-sobek

Saat persidangan dan diminta memberikan kesaksian soal posisi dirinya dan Brigadir J saat menuju Jakarta dari Magelang, Ricky sempat mengaku bahwa ia berada di satu mobil yang sama dengan Brigadir J. Namun di kesaksian lainnya, ia mengaku bahwa Brigadir J satu mobil dengan Putri Chandrawathi. Hal ini pun membuat hakim curiga dan mengungkap adanya ketidaksesuaian dalam kesaksian Ricky.

"Ada ketidaksesuaian dalam cerita Saudara. Saat di Magelang tadi Saudara (katakan bahwa Ricky) satu mobil dengan Saudara Yoshua. Padahal nyata-nyata ia mengawal Saudara Putri." tegas Hakim. Tak hanya itu, hakim Iman juga menganggap pernyataan Ricky tidak masuk akal.

"Tetapi, pada saat di Saguling, Yoshua bisa satu mobil lagi dengan Saudara Putri. Itu bagaimana ceritanya? Nggak masuk di akal gitu, lho." tambah hakim Iman.

2. Ungkap Brigadir J hindari Putri Chandrawathi

Tak hanya kejanggalan soal keberadaan Brigadir J saat menuju Jakarta, namun Ricky juga mengungkap bahwa Brigadir J sempat menghindar dari Putri Chandrawathi sesaat sebelum kejadian. Namun nyatanya, dalam BAP kasus ini Brigadir J jelas ikut pengawalan rombongan Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi dari Magelang hingga Jakarta.

Baca Juga: Ferdy Sambo Dan Putri Candrawathi Kembali Sidang Hari Ini, Para Terdakwa OOJ Akan Bersaksi

Hal ini juga dinilai hakim pernyataan tidak yang masuk akal karena jika memang Brigadir J menghindari Putri Chandrawathi, harusnya Brigadir J tidak berada di satu tempat yang sama dengan Putri.

3. Sengaja pindahkan uang di rekening Brigadir J ke rekeningnya

Persidangan lanjutan tersebut juga mengungkap alasan Ricky memindahkan isi rekening atas nama Brigadir J ke rekening miliknya sebesar Rp200 juta. Ia pun mengaku bahwa hal tersebut dilakukan karena uang Rp200juta tersebut bukan uang milik Brigadir J, melainkan uang operasional rumah tangga Ferdy Sambo. Hal ini pun membuat hakim Iman sedikit menaikkan nada bicaranya.

“Saudara ini, sudah disuruh membunuh, disuruh mencuri pun masih saudara lakukan," tegas hakim Iman. 

4. Tak terima dibilang membunuh

Pernyataan hakim Iman soal Ricky yang disuruh membunuh pun langsung dibantah Ricky. "Siap, saya tidak disuruh membunuh, Yang Mulia," ujar Ricky yang terdengar tidak terima. Namun, lagi-lagi hakim Iman memotong pernyataan Ricky.

"Ya kan tadi disuruh membunuh (Brigadir J) tapi Saudara tidak mau kan. Benar kan? Sekarang disuruh mencuri mau?" ujar hakim menkonfrontasi Ricky.

5. Mengaku melihat Kuat kejar Brigadir J pakai pisau

Ricky pun juga mengungkap bahwa ia sempat melihat Kuat Ma'ruf mengejar Brigadir J dengan membawa pisau saat masih berada di Magelang, Jawa Tengah. Ia juga mengaku hanya diam saat melihat peristiwa tersebut terjadi di depannya. Lantas, hal ini menjadi pertanyaan besar hakim Iman.

"Saya bingung apakah di Lantas itu memang tidak punya naluri ya? Masa orang ngejar pakai pisau itu tidak dianggap masalah," kata hakim Iman.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI