Dia mengira bakal jadi korban selanjutnya saat itu. Ternyata, lirikan Sambo itu merupakan aba-aba untuk menembak dinding-dinding rumah.
"Kalau saya berpikir, bapak sempet nengok-nengok begitu, pikir saya saya juga mau ditembak waktu itu. Oh ternyata bapak maju kedepan tembak-tembak tembok," ucap Kuat.