Suara.com - Pancasila bukan hanya dihafal dengan lima sila yang diucapkan setiap upacara hari senin saja. Pancasila lebih dari itu. Sebab nilai-nilai Pancasila mendasari perilaku bangsa Indonesia.
Tak hanya kehidupan dalam bernegara, nilai-nilai Pancasila juga mengatur masyarakat di kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam berinteraksi dengan orang lain hingga soal keyakinan.
Namun banyak orang yang mungkin paham dengan Pancasila hanya hafal pada lima silanya saja. Nilai-nilai Pancasila di dalam ideologi negara Indonesia ini tidak dimengerti.
Padahal seharusnya, jika anda hafal kelima sila di Pancasila, maka anda pun akan tahu nilai-nilai di dalamnya. Agar lebih jelas simak penjelasan berikut, dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dari Ishaq (2021).
Baca Juga: Jean Couteau : Indonesia Perlu Tonjolkan Nilai-nilai Pancasila di KTT G20
Nilai-nilai Pancasila dan Penerapannya
Sila Pertama
Ketuhanan Yang Maha Esa. Nilai dalam sila pertama Pancasila adalah nilai ketuhanan. Artinya, negara Indonesia mengakui konsep tuhan yang esa dan melindungi rakyatnya yang memiliki agama.
Penerapannya adalah toleransi dalam kehidupan sehari-hari terhadap berbagai umat beragama. Sikap intoleransi merupakan salah satu dari sikap-sikap terlarang yang harus dihapuskan.
Sila Kedua
Baca Juga: Teten Masduki : Wujudkan UMKM Tangguh Lewat Implementasi Nilai Pancasila
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Nilai Pancasila dalam sila ini adalah kemanusiaan.
Maksudnya, hak warga negara diakui oleh negara. Contohnya untuk mendapat pendidikan yang layak dan merata, mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP dan seterusnya.
Sila Ketiga
Persatuan Indonesia. Sila ini memiliki nilai persatuan. Seharusnya bangsa Indonesia mementingkan urusan negara daripada kepentingan kelompok tertentu.
Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga kerukunan antar warga juga merupakan pengamalan sila ketiga.
Sila Keempat
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Nilai kerakyatan ada di sila ini.
Contohnya, kita bisa mengikuti pemilihan umum, mendengarkan saran dan menghargai kritik dan menghormati pendapat dari orang lain.
Sila Kelima
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini mengandung nilai keadilan. Kita bisa mengamalkannya dengan mengikuti kegiatan sosial, tak bersikap berat sebelah dan menjaga keseimbangan hak dan kewajiban.
Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa nilai-nilai Pancasila yang paling dasar adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Dalam kandungan nilai-nilai Pancasila, semuanya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai pembukaan Undang-undang Dasar 1945, nilai dasar yang tercantum itu dijadikan tertib hukum tertinggi juga sumber hukum yang positif dan sebagai pokok kaidah negara fundamental.
Itulah sebabnya, jika mengubah pembukaan UUD 1945 yang sarat nilai dasar ideologi Pancasila, maka sama halnya dengan membubarkan Republik Indonesia karena mengatur lembaga negara, hubungan antar-lembaga juga tugas dan wewenang penyelenggara negara.
Arti Lambang Pancasila
Sila Pertama. Bintang kuning atau bintang emas dengan latar belakang berwarna hitam.
Lambang ini diartikan sebagai sebuah cahaya Tuhan yang berperan sebagai cahaya kerohanian bagi setiap manusia. Selain itu, bintang emas ini juga mengandung maksud bahwa Indonesia adalah negara yang beragama dan religius, di mana setiap rakyatnya berhak untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Sila Kedua. Rantai berwarna kuning dengan latar belakang merah.
Mata rantainya berbentuk persegi dan lingkaran yang terdiri dari 17 buah dan saling menyambung. Mata rantai berbentuk persegi tersebut melambangkan pria, sedangkan mata rantai berbentuk lingkaran melambangkan wanita.
Hal ini menandakan adanya kesetaraan gender antara pria dan wanita sebagai hubungan manusia yang saling membantu.
Sila Ketiga. Pohon beringin dengan latar belakang berwarna putih.
Arti pohon beringin dalam Pancasila sendiri merupakan sebuah tempat untuk berteduh dan berlindung. Pohon beringin yang memiliki akar menggantung sebagai representasi bahwa Indonesia memiliki keragaman latar belakang budaya yang berbeda-beda.
Meski demikian, pohon beringin memiliki akar tunggal yang panjang sehingga membuatnya tumbuh menjadi besar dan kuat sebagai bentuk kesatuan dan persatuan.
Sila Keempat. Kepala banteng dengan latar belakang berwarna merah.
Banteng merupakan salah satu hewan sosial yang suka berkumpul. Sebagai manusia yang selayaknya bersifat serupa, pengambilan keputusan sebaiknya dilakukan dengan melalui musyawarah.
Sila Kelima. Padi dan kapas dengan latar belakang putih.
Padi dan kapas diartikan sebagai salah satu kebutuhan dasar, yang berupa sandang dan pangan rakyat Indonesia harus terpenuhi tanpa melihat status dan kedudukannya.
Lambang ini juga mengartikan bahwa tidak adanya kesenjangan antara rakyat yang satu dengan yang lainnya. Negara harus adil kepada rakyatnya.
Lambang-lambang ini adalah simbol dari nilai-nilai Pancasila yang telah dirumuskan para pendiri bangsa.
Kita pun selayaknya menerapkan semua nilai-nilai Pancasila ini dalam kehidupan sehari-hari. Tidak bisa hanya nilai ketuhanan saja yang diterapkan tapi melupakan nilai kemanusiaan.