Teka-teki Sosok Perempuan Di Rumah Ferdy Sambo: 'Rambut Pendek, Kulit Sawo Matang'

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 05 Desember 2022 | 11:10 WIB
Teka-teki Sosok Perempuan Di Rumah Ferdy Sambo: 'Rambut Pendek, Kulit Sawo Matang'
Terdakwa Ferdy Sambo minta maaf ke anggota Polri yang terhambat karirnya karena terseret kasusnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2022). [Tangkapan Layar Kompas TV]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sidang kasus pembunuhan Brigadir J terus mengungkap sejumlah fakta baru. Terkini adalah sosok perempuan yang disebut-sebut menyebabkan hubungan Brigadir J semasa hidup dengan atasannya Ferdy Sambo renggang.

Sosok perempuan itu sebelumnya dibongkar saat Bharada E atau Richard Eliezer yang juga menjadi terdakwa memberikan keterangan di depan hakim saat sidang pekan lalu.

Terkini, tim kuasa hukum Bharada E buka suara mengungkap ciri-ciri sosok perempuan di rumah Ferdy Sambo itu.

Ronny talapessy selaku kuasa hukum Bharada E mengatakan, sosok perempuan yang dimaksud kliennya mempunyai ciri-ciri berupa rambut pendek dan kulit sawo matang.

Baca Juga: Selain Duit Ratusan Juta di Rekening, Ferdy Sambo juga Beli Motor Beat Pakai Nama Ricky Rizal

"Yang pasti dia rambutnya pendek, kulitnya sawo matang," kata Ronny kepada awak media sebelum sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022).

Hanya saja, Ronny tidak menjelaskan secara rinci terkait sosok perempuan tersebut. Dia menyebut, hal itu akan disampaikan dalam sidang.

"Nanti ya, nanti," ucapnya.

Kubu Ferdy Sambo Membantah

Pengacara Putri Candrawathi, Arman Hanis saat mendampingi kliennya diperiksa Bareskrim Polri. (Suara.com/Rakha)
Pengacara Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo, Arman Hanis saat mendampingi kliennya diperiksa Bareskrim Polri. (Suara.com/Rakha)

Sebelumnya, kubu Ferdy Sambo angkat bicara mengenai kesaksian Richard mengenai ada perempuan misterius menangis keluar dari Rumah Bangka, Jakarta Selatan. Menurut pengacara Sambo, Arman Hanis kesaksian Richard merupakan keterangan palsu.

Baca Juga: Biar Kayak Oppa-Oppa, Kuat Maruf Pamer 'Finger Heart' di Ruang Sidang PN Jaksel

"Terkait keterangan RE di persidangan, saya tegaskan keterangan itu tidak benar," kata Arman kepada Suara.com, Kamis (30/11/2022).

Menurut Arman, Richard hanya mengarang cerita tersebut. Sebab, kisah tentang adanya wanita misterius menangis keluar dari Rumah Bangka tidak tertera di dalam dakwaan Sambo.

"Hanya karangan RE saja dan juga tidak ada dalam dakwaan klien kami," ungkapnya.

Keberadaan perempuan itu sebelumnya diungkap Bharada E alias Richard Eliezer saat bersaksi untuk terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu (30/11/2022). Ia menyebut kemunculan perempuan tersebut terjadi sekitar Juni 2022 lalu saat Ferdy Sambo dan Putri bersitegang.

Menurut penuturan Richard, peristiwa ini bermula saat dirinya tengah piket jaga di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Pancoran, Jakarta Selatan. Ketika itu, tiba-tiba, Putri turun dari lantai dua didampingi oleh Yosua.

"Pada saat standby di Saguling ada kejadian, jadi saya, dan Mateus di rumah (Saguling). Tiba-tiba ibu turun, almarhum juga turun dari lantai dua bawa senjata langsung ditaruh di dalam mobil," tutur Richard.

Singkat cerita, Richard bersama ajudan lain Mateus dan Yosua menuju ke kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Setelahnya, rombongan Putri menuju ke rumah pribadi di Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.

"Kami jalan ke arah Kemang, tapi belum ke kediaman. Jadi Itu biasanya kita komunikasi lewat HT. Saya sempat tanya beberapa kali ke alamarhum Yosua, 'bang izin ini mau ke mana', 'udah Cad ikut aja dulu' kata dia.

"Itu perjalanan ada muter-muter di daerah Kemang, saya tidak tahu ini mau ke mana. Akhirnya kita balik ke kediaman Bangka, kita singgah di kediaman Bangka," Eliezer menambahkan.

Setibanya di rumah Bangka, Putri turun dengan wajah marah. Tak lama berselang, Ferdy Sambo pun datang memasang wajah tampak marah.

"Jadi saat di kediaman Bangka, ibu turun, saya lihat kondisi ibu marah, saya enggak berani tanya. FS (Ferdy Sambo) masuk, dia juga kayak marah-marah juga, langsung masuk ke rumah. Abis itu almarhum Yosua bilang 'Cad nanti ada Pak Eben mau datang, rekan bapak', siap bang," ungkap Richard.

Tak lama, 'Pak Eben' pun tiba. Yosua meminta semua ajudan menunggu di luar rumah selain dirinya dengan Mateus.

Richard bersama ajudan Farhan dan Alfons menunggu di depan Rumah Duren Tiga. Beberapa jam dia menunggu, tiba-tiba dari arah dalam rumah keluar seorang perempuan sedang menangis. Richard mengaku sama sekali tidak mengetahui siapa wanita tersebut.

"Sekitar satu jam, dua jam, baru tiba-tiba ada orang keluar dari rumah. Pagar kami tutup, dia ketuk dari dalam rumah. Saya bilang Alfons 'ada orang keluar', dia buka pintu, tiba-tiba ada perempuan. Saya tidak kenal dia, nangis dia, baru ini (saya lihat), siapa ya? karena saya nggak ada waktu dia datang. Saya lihat di dalam ada pak Erben juga di depan rumah," beber Richard.

Menurut Richard, wanita tersebut sempat menanyakan sopirnya. Richard kemudian membantu wanita yang sedang menangis itu menemukan sopirnya.

"Perempuan itu bilang nanya driver dia di mana. Saya lari ke samping panggil drivernya, mobil Pajero hitam, baru drivernya datang, perempuan itu naik langsung pulang," ungkapnya.

Kejadian itu menurut Richard membuat hubungan rumah tangga Putri dan Ferdy Sambo merenggang. Bahkan menurutnya, Ferdy Sambo sudah jarang tinggal serumah dengan Putri pascakejadian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI