Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dianggap layak dipertimbangkan sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Hal tersebut didasari oleh pencapaiannya selama menjadi orang nomor satu di BUMN.
Koordinator Lembaga Kajian Pembangunan Sulawesi Selatan, Hasbi Lodang melihat bagaimana di tahun 2021 selain berhasil meningkatkan laba bersih BUMN, Erick juga mampu menggabungkan sejumlah BUMN menjadi holding.
"Keputusan pengangkatan tenaga profesional mencerminkan tujuan Erick Thohir untuk menerapkan nilai-nilai inti Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK) sebagai landasan utama dalam prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik ( Good Corporate Governance (GCG) ) di BUMN," kata Hasbi dalam keterangannya, Senin (5/12/2022).
Selain itu, efisiensi dan profesionalisme tersebut diwujudkan dengan meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Hasbi juga menyebut, di bawah kepemimpinan Erick, Kementerian BUMN juga mencatatkan skor tertinggi dalam sejarahnya untuk Sistem Merit bagi Aparatur Sipil negara (ASN) dan mendapat peringkat Kementerian dan Lembaga Pemerintah terbaik.
"Pencapaian monumental lainnya yang berhasil didesain Erick Thohir adalah keberhasilannya melebur bank-bank syariah milik negara menjadi sebuah entitas bernama Bank Syariah Indonesia atau BSI," jelasnya.
Menurutnya, BSI kini muncul menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia, terlebih semakin dekat menjadi pemain global setelah membuka kantor perwakilan di Dubai.
Hasbi juga menyebut banyak sudah dilakukan Erick, seperti menggabungkan empat BUMN menjadi satu Pelindo, dan menjadi salah satu operator terminal peti kemas terbesar di dunia.
"Penggabungan ini juga bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi guna menurunkan biaya logistik nasional dalam upaya lebih mendorong daya saing sektor industri Indonesia," jelas dia.
Baca Juga: KLB! Nasib Iwan Bule Terancam? Dukungan Erick THorir Jadi Ketum PSSI Menguat
Di sisi lain, Erick juga dikenal dengan bagian dari Nahdlatul Ulama (NU). Erick tercatat sebagai anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).