Suara.com - Politisi senior PDIP, Panda Nababan mengungkap sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi terhadap menteri-menterinya yang tidak mau bertemu dengan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau JK. Jokowi berani menjadi tameng demi melindungi para menterinya tersebut.
Itu terjadi ketika Jokowi dan JK menjalani pemerintahan periode 2014-2019. Satu cerita datang dari eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Suatu hari, Susi menghubungi Jokowi sekira pukul 22.00 WIB. Kepada Jokowi, Susi menceritakan kalau ia mesti berangkat dengan JK serta tiga pengusaha ikan.
Susi mengaku tidak suka dengan tiga pengusaha ikan tersebut.
Baca Juga: Undangan Pernikahannya Tersebar di Media Sosial, Kaesang: Asli, Tapi Kayaknya Forward-an Orang-orang
"Terus gimana?," tanya Jokowi seperti yang diulangi Panda dalam Podcast Total Politik yang dikutip Suara.com, Minggu (4/12/2022).
Susi lantas meminta Jokowi untuk ditugaskan ke tempat lain supaya ada alasan untuk tidak ikut dengan rombongan JK. Mendengar permintaan tersebut, Jokowi langsung menyuruh Susi untuk menghubungi Pratikno selaku Menteri Sekretaris Negara.
Akhirnya, Susi ditugaskan ke Singapura dan batal pergi dengan JK bersama tiga pengusaha ikan.
"Itulah alasannya menolaknya ke JK," ucap Panda.
Cerita lainnya datang dari eks Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno. Menurut Panda, JK hendak bertemu dengan Rini dan Jokowi dalam satu waktu untuk membahas satu topik.
Baca Juga: Jika di Undang Nikahan Kaesang-Erina, Netizen Bingung Ngamplop Berapa?
JK diberitahu oleh ajudan kalau Rini sudah berada di kamar kerja Jokowi. Akan tetapi, JK tidak mendapati Rini berada di sana.
"Tapi begitu JK nyampe Rini hilang dan itu dibenarkan siapa perginya? Jokowi," jelasnya.
Dua cerita tersebut dinilai Panda menunjukkan keberanian Jokowi selaku presiden meskipun masih terbilang junior ketimbang JK.
Namun di sisi lain, Panda mengungkap kalau Jokowi sempat meminta bantuannya untuk kelancaran komunikasinya dengan JK.
"Pak Panda bantu saya ya dalam komunikasikan saya dengan pak JK. dan itu saya lakukan dan saya kerjakan."