Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan akan terjadinya pergerakan tanah di Jakarta pada bulan Desember ini. Namun, masyarakat diminta tidak terlalu khawatir akan hal ini.
Potensi pergerakan tanah ini diketahui berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan, Geofisika (BMKG).
Menurut informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah, yaitu di Jakarta Selatan ialah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan. Lalu, di Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Kramatjati, dan Pasar Rebo.
Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
Baca Juga: Heru Budi Rombak Jajaran Pemprov DKI, Jabatan Sekda Marullah Dicopot!
Meski sudah ada peringatan dari BPBD, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta masyarakat tak panik. Sebab, dampak dari peristiwa ini diperkirakan hanya kecil yang terjadi.
"Jadi informasinya di Jakarta kecil dampaknya dan mudah-mudahan tidak terjadi ya," ujar Heru di Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2022).
Selain itu, Heru juga meminta masyarakat tetap waspada dengan situasi cuaca dan kondisi alam yang tak menentu. Segala pengumuman dari BPBD disebutnya harus menjadi perhatian.
"Jadi kami imbau dengan kondisi cuaca atau pun alam yang tidak bersahabat selalu melihat informasi dari BMKG dan informasi cuaca lainnya," pungkasnya.