Kendati begitu, kata Hengki, kekinian pihaknya terus berupaya menggali penyebab pasti kematian korban dan motif di baliknya.
Penyelidikan terkait penyebab kematian korban dilakukan oleh tim kedokteran forensik Polri berserta RSCM Universitas Indonesia. Sedangkan, penyelidikan terkait motif daripada kematiannya dilakukan oleh asosiasi Psikologi Forensik dan ahli Sosiologi Agama.
"Mudah-mudahan pekan depan kita akan sampaikan rilis akhir daripada penyilidikan kami tentang ditemukanya empat mayat ataupun jenazah di Kalideres ini," katanya.
Kain Mantra
Di sisi lain, Hengki mengatakan pihaknya masih mendalami barang bukti mantra yang di temukan di lokasi. Barang bukti mantra yang tertulis di kain tersebut menurutnya lebih dari satu.
"Di kain, ada beberapa. Diduga mantra, lagu kami teliti," ungkap Hengki.
Menurut Hengki, barang bukti mantra, buku-buku lintas agama, hingga kemenyan yang ditemukan di lokasi akan diteliti oleh ahli Sosiologi Agama. Pelibatan ahli Sosiologi Agama ini dilakukan menyusul adanya dugaan aktivitas ritual tertentu yang dijalani salah satu korban atas nama Budyanto (69).
"Kami akan mengundang ahli Sosiologi Agama, untuk melakukan analisa lebih lanjut terhadap tulisan yang ada di dalam buku, serta hubungannya dengan temuan jejak benda-benda di TKP," kata Hengki kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).
Adapun, kata Hengki, berdasar hasil analisa yang dilakukan asosiasi Psikologi Forensik salah satu korban atas nama Budyanto diduga menjalani aktivitas ritual tertentu.
Baca Juga: Jauh Terbang ke Manado, Polda Metro Gerebek Markas Pinjol Ilegal Berkedok Koperasi Simpan Pinjam