Suara.com - Sejumlah relawan Pertamina menggelar kegiatan pendampingan sosial (trauma healing) bagi para pengungsi korban gempa, khususnya anak-anak yang berada di posko utama Pertamina Peduli yang berlokasi di RT02/RW02 Kampung Panembong Kaler, Desa Mekarsari, Cianjur, Jawa Barat, Kamis, 1 Desember 2022.
Kegiatan ini dilaksanakan sekitar pukul 16.00 hingga 17.30 WIB. Tak hanya bermain, anak-anak yang berusia sekitar tiga hingga 11 tahun ini berdoa bersama di area sekitar posko pengungsian.
Pjs Vice President Corporate Communication Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan rasa trauma dan sedih bagi para pengungsi, terlebih pada anak-anak. “Kita adakan bermain bersama anak-anak supaya anak-anak bisa lebih senang dan rileks menghadapi pasca gempa. Hal ini kita lakukan juga untuk membuat mengurangi rasa traumatis akibat gempa yang terjadi di Senin kemarin (21 November 2022),” ungkap Heppy.
Heppy menambahkan bahwa kegiatan seperti ini rutin dilakukan di posko Pertamina Peduli. Ia pun berharap, kegiatan trauma healing ini bisa membantu para pengungsi khususnya anak-anak dari sisi psikologis. “Harusnya mereka memiliki waktu dan masa bermain yang cukup supaya tumbuh kembangnya tidak terganggu. Kami harap itu (trauma healing) bisa mengurangi dan tidak ada dampak yang buruk bagi psikis anak-anak,” tambahnya
Lina Marlina (40) mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pertamina, telah menggelar kegiatan trauma healing. Menurutnya hal ini sangat membantu anak-anak, agar tidak trauma pasca kejadian gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur.
“Alhamdulillah anak-anak jadi senang, jadi gak trauma lagi, jadi semangat lagi. Tadinya sempat trauma, suka takut. Terima kasih untuk Pertamina,” kata Lina.
Pada kesempatan yang sama, Fatma (11) salah seorang anak yang tinggal di posko pengungsian Pertamina Peduli mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Ia mengaku sudah tidak trauma akan kejadian gempa. “Sudah senang (tidak trauma). Terima kasih Pertamina,” imbuhnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Siti Alya Kumala Sari. Siswi kelas enam Sekolah Dasar (SD) ini mengaku bahagia dengan adanya kegiatan ini.