Suara.com - Penggunaan motor listrik diprediksi akan meningkat di waktu yang akan datang, mengingat cukup banyak benefit yang diberikan dari kendaraan modern ini. Selain rendah polusi, biaya cas motor listrik juga diklaim lebih terjangkau jika ditotal dan dibandingkan dengan motor biasa.
Tapi sebenarnya berapa biaya cas motor listrik secara rata-rata?
Tentu jika berbicara mengenai biaya cas yang dikeluarkan, akan beragam tergantung dengan jenis motor dan kapasitas baterai yang dimilikinya. Maka dari itu cukup banyak skema hitungan yang muncul, dan dianggap bisa menjadi referensi yang cukup relevan.
Biaya Cas Motor Listrik
Ambil salah satu contoh produk motor listrik Rakata NX3. Dikatakan bahwa sekali pengecasan daya, biaya yang dikeluarkan hanya sebesar Rp 5.000 saja. Hal ini karena daya yang dibutuhkan oleh motor ini hanya sekitar 1 kWh.
Pengecasan ini akan membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 6 jam, untuk mengisi penuh baterai berukuran 72 V 20 Ah. Untuk baterai penuh, total jarak yang bisa ditempuh bisa mencapai 80 kilometer. Cukup menarik bukan?
Skenario lain diungkapkan oleh Sekretaris Umum Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia, Hari Budianto. Pihaknya mengungkapkan jika penggunaan motor listrik memiliki pengeluaran yang jauh lebih hemat dibandingkan motor konvensional.
Rata-rata motor biasa akan membutuhkan setidaknya 2 liter bahan bakar per hari. Artinya dengan harga BBM terkini, akan dikeluarkan biaya sekitar Rp 20.000 setiap hari untuk bahan bakar. Jika dianggap sama penggunaannya setiap hari, pengeluaran per tahun akan mencapai sekitar Rp 5.200.000.
Motor listrik di sisi lain, biaya listrik per kWh ada di angka Rp1.352 hingga Rp1.699,52. Dalam penggunaan yang setara, satu minggu hanya akan menghabiskan biaya sebanyak Rp 15.000 saja dan satu tahun ada di angka sekitar Rp 780.000 saja.
Tentu, angka ini hanya berupa gambaran kasar, dan masih perlu perhitungan lebih lanjut yang lebih rinci.