Heboh Mahasiswa Titipan di Unila, Seberapa Sulit Kuliah Kedokteran di Indonesia?

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 01 Desember 2022 | 17:28 WIB
Heboh Mahasiswa Titipan di Unila, Seberapa Sulit Kuliah Kedokteran di Indonesia?
Ilustrasi Rektor nonaktif Unila Karomani. KPK mendalami kebijakan sepihak Rektor Unila dalam penerimaan mahasiswa baru. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus suap masuk perguruan tinggi Universitas Lampung (Unila) menjadi saksi bisu persaingan ketat untuk diterima masuk jurusan kedokteran di Indonesia.

Adapun sejumlah orang tua dan wali mahasiswa rela membayar ratusan juta rupiah kepada oknum pejabat kampus agar dapat berkesempatan menempuh pendidikan sebagai seorang calon dokter.

Berkat kasus tersebut, sosok rektor Unila yakni Karomani turut ditangkap KPK dan ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (20/10/2022).

Kasus ini tak hanya menjadi tinta hitam bagi dunia pendidikan, namun sekaligus menujukkan tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh para calon mahasiswa kedokteran.

Lantas, seberapa sulit bagi seorang calon mahasiswa untuk dapat diterima di jurusan kedokteran di Indonesia?

Rintangan masuk jurusan kedokteran: Dari biaya, prestise, hingga tingkat kesulitan

Salah satu hambatan pertama bagi para calon mahasiswa untuk dapat diterima di jurusan kedokteran di Indonesia adalah biaya yang fantastis. Adapun jurusan kedokteran kadung dicap oleh masyarakat sebagai salah satu jurusan kuliah dengan biaya paling mahal ketimbang jurusan lainnya dalam kluster keilmuan yang sama.

Persepsi tersebut tentu tak salah, sebab hal itu senada dengan yang disampaikan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng M Faqih.

dr. Daeng blak-blakan mengungkap bahwa mahasiswa jurusan kedokteran harus membayar Rp 20 juta tiap semester atau tiap enam bulan waktu aktif perkuliahan.

Baca Juga: Macam-macam Kontroversi Zulkifli Hasan, Terbaru Titipkan Keponakan di Unila?

"Saya tahu karena keponakan sekolah ke dokteran juga di UGM, itu per semester juga sampai Rp 15 juta, ada yang sampai Rp 20 juta, mungkin di atas Rp 20 juta, itu per semester," ujar dr. Daeng saat berbincang dalam channel youtube Aagym Official, Senin (8/6/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI