Suara.com - Kementerian Pertahanan Jepang mengonfirmasi banyak sebanyak empat pesawat pengebom milik China dan Rusia terbang bersama di atas perairan di dekat wilayah Jepang.
Kejadian itu dilaporkan pada Rabu (30/11), dan jet tempur Pasukan Pertahanan Udara Jepang telah dikerahkan sebagai respons.
Berdasarkan keterangan Kemhan Jepang, dua pesawat H-6 milik China dan dua pesawat Tu-95 milik Rusia melakukan "penerbangan bersama jarak jauh dari Laut Jepang ke Laut China Timur melalui Pasifik" pada Rabu sore waktu setempat.
Setelahnya, dua pesawat China dan dua pesawat tempur lain yang juga diduga milik China ikut bergabung dalam penerbangan itu.
Kemhan Jepang dilaporkan telah menyampaikan keprihatinan atas kejadian itu melalui saluran diplomatik dengan China dan Rusia.
Di hari yang sama, Kemenhan Jepang juga mengumumkan bahwa sebanyak dua pesawat pengebom China terbang melalui Selat Tsushima di sebelah barat daya Jepang.
Dalam selang waktu yang berdekatan, dua pesawat yang diduga milik Rusia, yang sebelumnya terbang ke selatan di atas perairan sebelah utara Takeshima, berbalik arah dan menuju ke utara.
Meski demikian, empat pesawat itu tidak memasuki wilayah udara teritorial Jepang.
Kemhan Rusia telah mengonfirmasi bahwa pesawatnya, termasuk pengebom strategis jarak jauh Tu-95, telah melakukan "penerbangan patroli" dengan pesawat pembom H-6 China di atas Laut Jepang dan Laut China Timur.
Kemhan China juga mengakui bahwa pesawatnya melakukan penerbangan dengan pesawat Rusia. [Antara/Kyodo-OANA)