Tradisi Natal di Manado ini masih berlanjut hingga minggu pertama bulan Januari, di mana warga mengadakan tradisi Taon Kunci, yaitu tradisi parade dengan berjalan mengelilingi kampung dengan menggunakan kostum unik untuk menghibur penonton.
6. Lovely December – Toraja
Festival budaya dan pariwisata “Lovely December” adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah Toraja. Festival ini diselenggarakan sebagai bagian untuk menyambut Natal dan tahun baru bagi masyarakat Toraja yang mayoritas adalah beragama Kristen.
Selain itu, Festival ini juga bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Toraja, di mana festival ini dibuka dengan pemotongan kerbau belang pada awal Desember.
7. Ngejot dan Penjor – Bali
![Warga Katolik memasak dan membagikan makanan kepada tetangga beragama Hindu. Tradisi yang disebut Ngejot ini sudah dilakukan turun temurun [SuaraBali.id/Imam Rosidin]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/24/18078-ngejot.jpg)
Perayaan Natal di Bali nyaris tidak ada bedanya dengan perayaan Galungan bagi umat Hindu, di mana untuk merayakan Natal, umat kristiani akan memasak makanan khas Bali.
Kabupaten Tabanan, ada tradisi “Ngejot”, yaitu tradisi memberikan bingkisan makanan khas Bali (seperti lawar dan sate babi) kepada tetangganya yang beragama Hindu. Tradisi “Ngejot” ini juga dilakukan oleh umat Hindu saat merayakan Galungan.
8. Sirine dan Lonceng – Ambon

Sejak awal Desember, warga kota Ambon juga sudah mulai sibuk mempersiapkan Natal. Selain pohon-pohon Natal yang dipasang di rumah-rumah, toko, dan restoran, mereka juga memiliki tradisi Sinterklas yang akan berkunjung ke rumah-rumah bersama rekannya si Piet Hitam.
Baca Juga: Pasang Umbul-umbul Natal di Solo, Gibran Rakabuming: Apa yang Salah, Kenapa Harus Didemo?
Salah satu hal yang khas lainnya dari perayaan Natal di Ambon adalah dibunyikannya lonceng gereja dan sirine secara serempak pada malam Natal.