“Saya ingat saat itu SBY tahun ke-10 (periode ke-dua), ia mengundang taipan-taipaan yang biasanya rajin datang, tapi gak pada dateng itu, melintir semua,” kata dia.
“Jadi memang buat Jokowi terlalu cepet untuk itu (mengumpulkan relawan),” tambah dia.
Kemudian Rizal Ramli juga mengutip hasil survei Kompas yang berkaitan dengan endorsement Jokowi.
"Hasilnya hanya 15%, itu sangat rendah sekali ini. Ini baru sekarang, bayangkan 6 bulan lagi jangan-jangan 0%, terus satu tahun lagi malah bisa negatif,” kata dia.
“Jadi siapapun sudah jelas yang di endorse Jokowi bakal malah makin ambrol atau ya dibilang endorsement Jokowi itu jadi nggak meaningful,” jelas dia.
“Karena ya pasti dilihatnya Jokowi udah pasti ke Ganjar gitu ya. Jokowi kan pakai teknik semua lah, endorse siapa aja, dari Airlangga bahkan Prabowo. Gak taunya kecele juga,” tambahnya.