Pengakuan Pelaku yang Racuni Keluarga hingga Tewas di Magelang: Sakit Hati, Dibebani Ekonomi

Kamis, 01 Desember 2022 | 07:33 WIB
Pengakuan Pelaku yang Racuni Keluarga hingga Tewas di Magelang: Sakit Hati, Dibebani Ekonomi
Korban ditemukan tewas sekitar pukul 07.30 WIB di dalam 3 kamar mandi yang terpisah. Korban adalah pasangan suami-istri, Abas Ashar dan Heri Riyani, serta anak perempuan pertama bernama Dea Khairunisa. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu keluarga di Magelang tengah menjadi perbincangan. Pasalnya, seorang anak bungsu tega meracuni ayah, ibu, dan kakaknya. Berikut ini pengakuan anak bungsu yang merupakan pelaku pembunuhan di Magelang ini.

Pelaku yang bernama Dhio (22) mulai mengungkapkan motifnya membunuh anggota keluarganya. Pengakuan dari Dhio tersebut disampaikan oleh Plt Kapolresta Magelang AKBP Mohammad Sajarod Zakun.

Sajarod menyampaikan bahwa Dhio meracuni ayahnya yang bernama Abas Ashar, ibu Heri Riyani, dan kakaknya Dea Khairunisa adalah karena sakit hati. Dhio merasa sakit hati karena dibebani oleh keluarga untuk membantu perekonomian keluarga.

Dhio diminta membantu kehidupan keluarga karena ayahnya telah pensiun sejak dua bulan sebelumnya. Sementara itu, ia menyebutkan sang kakak Dea Chairunisa tidak dibebani hal tersebut.

Baca Juga: Fakta Satu Keluarga di Magelang Tewas Diracun: Dipicu Sakit Hati dan Tumpuan Beban Orang Tua

Sajarod menyampaikan juga saat itu sumber penghasilan keluarga hanya dari uang pensiun Abas. Dhio dan Dhea tidak bekerja dan hal ini membuat perekonomian keluarga itu sulit.

Selain itu, disebutkan pula bahwa ayah Dhio mulai sakit dan memerlukan pengobatan. Terlebih menurut pengakuan dari keluarga, Dhio sering menghamburkan uang ayahnya.

Beragam masalah perekonomian yang disebutkan itu membuat Dhio diminta bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Dhio pun merasa dibebani karena permintaan tersebut.

Dhio yang merasa sakit hati pun meracuni keluarganya. Ternyata, Dhio pernah melakukan percobaan pembunuhan sebelumnya tetapi gagal.

Kronologi Pembunuhan dan Percobaan Pembunuhan

Baca Juga: Kopi Beracun Kembali Memakan Korban, 1 Keluarga Meninggal Akibat Meminum Zat Arsenik

Ia mencoba melakukan pembunuhan pertama kali pada 23 November 2022. Ia berencana menaruh racun arsenik ke minuman dawet yang ia beli dan kemudian diberikan ke Abas, Dhea, dan Riyani. Ia juga memberikan minuman itu ke orang lain.

Namun karena kadar racun rendah, korban hanya menderita muntah. Dhio pun mencoba melakukan pembunuhan lagi pada Senin (28/11).

Dhio memasukkan racun tersebut sebanyak 2 sendok ke minuman para korban. Korban pun dilarikan ke rumah sakit.

Sebelum meninggal, paman pelaku yang bernama Agus Sutiarso sempat memberi minyak kayu putih kepada adiknya Heri Riyani. Sedangkan Dhea diberi minyak kayu putih oleh asisten rumah tangga. Kemudian korban Abbas diberi minyak kayu putih oleh Dhio.

Korban saat dalam perjalanan ke rumah sakit diduga dalam keadaan pingsan. Setelah itu, korban dinyatakan meninggal dunia.

Terkait dengan kondisi keluarga, Agus Sutiarso mengatakan bahwa rumah itu dihuni oleh empat orang dan Agus merasa tidak pernah ada konflik keluarga di dalamnya.

Relasi antar keluarga pun dianggap cukup baik. Agus juga tidak mendengar masalah tertentu di keluarga adiknya itu.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI