Suara.com - Bakal calon presiden dari Partai Nasional Demokrat Anies Baswedan sudah dijadwalkan mengunjungi Aceh untuk safari politik pada awal Desember 2022.
Tetapi pemerintah setempat dinilai secara tiba-tiba mencabut izin penggunaan Taman Ratu Safiatuddin yang semula akan dijadikan tempat acara Anies.
Nasional Demokrat menyesalkan pihak pemerintah daerah atau pemda Aceh yang secara tiba-tiba mencabut izin penggunaan tempat safari Anies Baswedan.
Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Ahmad Ali berharap pencabutan izin itu tidak bermuatan kepentingan politik.
Baca Juga: Polemik Kampung Susun Bayam, DPRD DKI Minta DPRKP Pelajari Janji Anies
"Tentunya kalau itu alasan politik atau alasan karena Anies, tentunya ini akan sangat menyakiti kebanyakan rakyat Indonesia yang khususnya di Aceh yang ingin bersilaturahmi dengan Mas Anies," kata Ali.
Ali mengatakan belum mendapatkan penjelasan secara rinci mengenai alasan pemerintah Aceh mencabut izin penggunaan tempat yang akan digunakan untuk acara safari politik Anies.
Anies dijadwalkan mengunjungi Aceh pada hari Sabtu pekan ini.
Ketua DPP Partai Nasional Demokrat Willy Aditya mengatakan Partai Nasional Demokrat menyayangkan pencabutan izin itu.
"Tentu ini sangat kita sayangkan bahwasannya masih ada saja dalam situasi seperti ini ada represifitas yang sifatnya tidak penting ya. Tentu ini menjadi catatan kita bersama. Demokrasi ini kan suatu proses yang terbuka, tidak perlu juga hal-hal seperti itu terjadi," kata Willy.
Baca Juga: Safari Anies Baswedan di Aceh Terganggu Pencabutan Izin Tempat, NasDem Sesalkan Sikap Pemda
Anies bersama tim dari Partai Nasional Demokrat, PKS, dan Partai Demokrat serta relawan sudah lama dijadwalkan untuk melakukan safari politik ke Aceh. Selain Aceh, mereka juga akan datang ke Padang, Pekanbaru, dan Papua.