Suara.com - Bharada Richard Eliezer atau Bharada E mengaku sempat menutup mata saat menembak Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Bharada E memilih menuruti perintah eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo karena atasannya itu merupakan jenderal bintang dua.
"Saya sempat tutup mata saat tembakan pertama yang mulia," ujar Bharada E saat bersaksi di persidangan Kuat Maruf dan Bripka Ricky di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
Kepada Hakim, Richard menembak Yosua sebanyak 4 kali dari jarak 2 meter.
"Seingat saya 3 sampai 4 kali (tembakan). (Dari jarak) sekitar dua meter yang mulia," ujar dia.
Saat mengeksekusi Yosua, Richard juga mengaku melihat posisi Yosua terjatuh. Yosua diceritakan Richard sempat mengerang kesakitan.
"Masih ada suaranya (Yosua). Cuma mengerang Argh jatuh," ungkap Richard.
![Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo hadir untuk mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/29/17200-sidang-ferdy-sambo.jpg)
Setelah Yosua terkapar, Ferdy Sambo pun maju lalu melepaskan kembali tembakan ke arah Yosua.
"Abis almarhum jatuh, FS maju. Saya lihat dia pegang dia kokang senjata dia tembak ke arah almarhum," ungkap Richard.
Yosua Diminta Berlutut
Baca Juga: Bharada E Disuruh Eksekusi, Ferdy Sambo ke Brigadir J: Sini Kamu, Berlutut di Depan Saya!
Sebelumnya, Richard menceritakan detik-detik menegangkan sebelum Yosua tewas ditembak di Duren Tiga pada Juli 2022.