Ribuan demonstran pun akhirnya turun ke jalan di berbagai daerah di Tionkok sejak Jumat (25/11/2022) untuk menyuarakan pendapat dan suara mereka kepada pemerintah Xinjiang, terutama pemerintah Tiongkok atas pembatasan yang membuat mereka harus terhalang dalam berkegiatan.
Tak hanya itu, mereka juga menuntut Presiden Tiongkok, Xi Jinping turun dari jabatannya karena dirasa tidak dapat memimpin Tiongkok dengan baik dan menimbulkan banyak problematika di masyarakat.
Di daerah Sungai Liangma, Beijing para warga ikut melakukan unjuk rasa dengan membawa kertas putih sebagai simbol protes mereka.
Pemerintah memblokir beberapa kata di internet
Protes masyarakat Tiongkok juga tidak terjadi di jalan-jalan saja. Media sosial di Tiongkok pun ikut ramai dengan protes warga setempat.
Pemerintah Tiongkok melakukan sensor dalam beberapa kata, seperti Sungai Liangma dan Jalan Urumqi karena dua tempat tersebut menjadi kata kunci paling banyak yang disebut oleh warganet Tiongkok. Hal itu membuat dua tempat tersebut tidak dapat ditemukan di media sosial manapun di Tiongkok.
Ada warga yang ditahan polisi
Presiden Xi Jinping pun diketahui bereaksi dengan memerintahkan aparatnya untuk menangkap para warga yang dianggap provokator dalam aksi unjuk rasa.
Menyandur dari media Tiongkok AFP, ada dua orang di Shanghai yang ditangkap polisi karena dianggap tidak mematuhi peraturan dan dianggap membuat keributan.
Baca Juga: Pemerintah China Dituding Sebar Konten Porno di Twitter Demi Tutupi Demonstrasi
Reaksi pemimpin dunia