Suara.com - Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, memuji Presiden Joko Widodo sebagai presiden paling sabar di dunia dan menyebut orang nomor satu di Indonesia itu meminta para pendukungnya untuk ikut bersabar dalam menghadapi pihak-pihak yang melancarkan serangan kepada pemerintahannya.
Dalam video yang diunggah oleh channel Youtube tvOneNews, Benny membongkar respons Presiden Jokowi ketika kelompok relawan memintanya untuk mengutamakan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang mencoba menyerang dengan cara-cara yang melawan hukum.
Menurutnya, sang presiden setuju bahwa penegakan hukum merupakan yang utama serta meminta pendukungnya untuk terus bersabar dan tidak mengambil langkah-langkah yang melanggar aturan.
“Pak Presiden mengatakan oke [terkait] penegakan hukum. Karena setiap kami menyampaikan kemarahan, kegemasan, apa jawaban Presiden?” sebut Benny.
“Ini presiden paling sabar di dunia. ‘Sabar, saya saja presiden bisa sabar. Kenapa kalian relawan enggak bisa sabar?’” tambahnya, menirukan ucapan Jokowi.
Benny juga mengungkapkan bahwa Jokowi meminta para pendukungnya untuk tidak melakukan cara-cara yang digunakan kelompok lawan.
“Kedua, pesan beliau, jangan pernah melakukan cara-cara sebagaimana yang mereka lakukan pada kita. Serahkan semua pada proses hukum,” kata Benny.
Dalam kesempatan itu, Benny turut mengklarifikasi pernyataan “siap tempur” yang belakangan rami diberitakan oleh media. Ungkapan itu, katanya, adalah bentuk keresahan para relawan atas upaya-upaya berbagai kelompok untuk menjatuhkan Presiden Jokowi.
“Itu kemarahan banyak orang terhadap situasi ini. Enggak boleh ada kelompok masyarakat yang sok jagoan kemudian seolah-olah hanya mereka yang berhak menyampaikan pendapatnya, memanipulasi demokrasi, padahal caci maki dan sumpah serapah,” ujar Benny.
Demi menghindari perlawanan yang mungkin dilakukan pendukung Jokowi, Benny kemudian meminta sang presiden untuk mengutamakan penegakan hukum di Indonesia.
“Penegakan hukum, Pak Presiden, itu yang harus dilakukan,” ujarnya, mencontohkan ucapannya kepada Jokowi.
Sebelumnya, beredar video di mana Benny mengaku pihaknya siap tempur melawan pihak-pihak yang dianggap menjadi lawan dari Presiden Jokowi. Diduga, video itu diambil di sela-sela acara Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno pada Sabtu (26/11).
"Kita ini pemenang pilpres, kita ini besar, tetapi serangan lawan ini masih terus," kata Benny di hadapan Jokowi.
"Kedua, kita gemas ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak,” katanya. "Kalau Bapak enggak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka, maka penegakan hukum yang harus…" kata Benny.
Mendengar ucapan Benny, Jokowi dalam potongan video terdengar menanyakan contoh yang dimaksud. Menanggapi pertanyaan Jokowi, Benny memberikan jawaban dengan meminta Jokowi menekankan kepada penegakan hukum.
"Misalnya, setiap mereka yang selama ini mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, adu domba, hasut, penyebaran kebencian, semua bisa dijerat dengan hukum. Nah, penegakan hukum ini yang harus dilakukan," ujar Benny.