Suara.com - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menyebut salah satu alasan pengajuan Laksamana TNI Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI adalah karena rotasi matra.
"Satu, yang kita ajukan satu (calon), Kasal yang sekarang karena memang kita rotasi matra," kata Jokowi di Pontianak, Selasa (29/11/2022), sebagaimana siaran pers yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden.
Menurut Jokowi, nama Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Yudo Margono sudah diajukan kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan.
Seperti diketahui, sebelumnya jabatan Panglima TNI diisi oleh Jenderal Andika Perkasa yang berasal dari TNI Angkatan Darat dan sebelumnya lagi oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang berasal dari TNI Angkatan Udara.
Surat Presiden (Surpres) calon Panglima TNI sendiri telah disampaikan kepada DPR oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Senin (28/11). Selanjutnya Laksamana TNI Yudo Margono akan segera menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR.
Calon Panglima TNI Ketiga Dari Angkatan Laut
Sepanjang sejarah militer Indonesia, baru ada dua Panglima TNI yang berasal dari Angkatan Laut. Dan kali ini, berpeluang bakal ada sosok dari matra laut ketiga di posisi tertinggi komando militer RI.
Dua Laksamana pemegang tampuk pimpinan tertinggi di tubuh TNI itu yakni Laksamana (Purn) Widodo Adi Sutjipto (1999-2002) dan Laksamana (Purn) Agus Suhartono (2010-2013).
Maka jika resmi terpilih sebagai Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono akan menjadi pimpinan tertinggi TNI ketiga dari matra laut dalam sejarah militer Indonesia.
Baca Juga: DPR Ikut Gembira, Angkatan Laut Akhirnya Dapat Giliran jadi Panglima TNI di Era Jokowi