Suara.com - Beredar video dengan narasi adanya kaum perempuan yang menjalani kebaktian dengan mengenakan jilbab. Peristiwa itu disebut terjadi sebelum gempa Cianjur mengguncang.
Narasi dengan cuplikan video tersebut dibagikan oleh akun Twitter bernama @Bams27735590 pada 26 November 2022.
Akun ini menyebutkan jika video kebaktian itu diambil di Kampung Palalangon Cianjur yang merupakan daerah Kristen 100 persen. Saat ibadah berlangsung, disebut kaum hawa mengenakan jilbab.
Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:
Baca Juga: ODGJ Tak Luput dari Pelayanan Nakes di Posko Pengungsian Korban Gempa Cianjur
"Kampung Palalangon CIANJUR daerah Kristen 100%, Kebaktian kaum hawa nya memakai Jilbab, video sebelum Gempa terjadi di Cianjur.”
Lantas benarkah video dengan narasi tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, kabar adanya kebaktian yang diikuti dengan kaum hawa mengenakan jilbab tidak benar.
Faktanya, akun tersebut melalukan daur ulang dengan memelintir video yang sudah pernah disebarkan pada tahun 2017 lalu. Pasalnya, video tersebut bukan berisi acara kebaktian dan sama sekali tidak berkaitan dengan gempa Cianjur yang baru terjadi.
Baca Juga: Korban Gempa Cianjur Bisa Tenang, Pemerintah Segera Siapkan Relokasi Rumah Baru
Lagu yang dinyanyikan dalam video tersebut adalah Hymne SMAN 1 Karawang di sebuah acara reuni. Video tersebut identik dengan yang dibagikan akun Daud Saepudin Amd.si di Instagram pada 26 Desember 2017.
“Hymne SMAN 1 karawang @sman1karawanghits,” tulisnya.
Sementara itu, akun Facebook Sabiqa Uqda Walid Ahlisa memberikan penjelasan mengenai video tersebut.pada 30 Desember 2017.
“Padahal kalau mereka teliti dalam mendengar lagu nya dan tahu tempat nya, itu merupakan lagu HYMNE SMA Saya yaitu SMAN 1 Karawang dan latarnya di salah satu tempat makan yg sedang mengadakan REUNI AKBAR SMANSAKA,” jelasnya.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka kabar kaum perempuan menjalani kebaktian dengan jilbab sebelum gempa Cianjur terjadi adalah hoaks.
Narasi itu merupakan informasi sesat yang dipakai untuk membingkai sebuah isu atau individu dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.