Kontroversi Acara Nusantara Bersatu di GBK: Banjir Kritikan, Dinilai Rendahkan Martabat Presiden

Senin, 28 November 2022 | 13:21 WIB
Kontroversi Acara Nusantara Bersatu di GBK: Banjir Kritikan, Dinilai Rendahkan Martabat Presiden
residen Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tak hanya kehadirannya, pernyataan Jokowi soal pemimpin Indonesia juga menjadi sorotan. Pasalnya, orang nomor satu di Indonesia ini menyebut bahwa pemimpin yang memikirkan rakyatnya adalah pimpin dengan rambut putih.

Pernyataan ini pun sempat disoraki oleh para simpatisan, namun akhirnya Jokowi melanjutkan pernyataannya dengan pesan-pesan lainnya.

Kekecewaan simpatisan soal shalawat

Kehadiran ribuan simpatisan dari berbagai daerah di Indonesia ini ternyata juga menimbulkan kekecewaan. Pasalnya, susunan acara Nusantara Bersatu yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno ini awalnya disinyalir akan menampilkan shawalat Qubro bersama.

Namun, sesampainya di  sana dan hingga acara selesai digelar, rencana Shalawat Qubro bersama ternyata tidak terealisasi. Salah satu relawan asal Tegal, Jawa Tengah bernama Sumitri pun menumpahkan kekecewaannya tersebut.

"Ya ada senangnya, ada enggaknya (sudah hadir di acara Nusantara Bersatu). Tadi katanya mau shalawat qubro tapi ternyata ini enggak, beda (dari jadwal). Saya kecewanya di situ sih" ujar Sumitri.

Hasilkan sampah berton-ton

Tak hanya soal teknis dan acara, pagelaran temu akbara Relawan Jokowi ini juga menyebabkan sampah yang terkumpul hingga berton-ton di sekitaran Sudirman dan Senayan karena acara ini yang sudah digelar.

Para warga di sana pun mengeluhkan banyak sampah makanan dan plastik berhamburan sehingga acara ini pun disesalkan untuk digelar oleh banyak pihak.

Baca Juga: Tak Terbitkan Peraturan Pj Kepala Daerah, Jokowi dan Mendagri Digugat ke PTUN Jakarta

Dinilai merendahkan martabat presiden

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI