Blak-blakan Beri Alarm Politik Identitas, Menag Yaqut: Ada yang Licik Pakai Isu Agama

Minggu, 27 November 2022 | 14:37 WIB
Blak-blakan Beri Alarm Politik Identitas, Menag Yaqut: Ada yang Licik Pakai Isu Agama
Menteri Agama Gus Yaqut [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas blak-blakan memperingatkan rakyat mengenai bahaya politik identitas jelang Pemilu 2024. Menurutnya, isu tersebut kembali marak akhir-akhir ini.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini mengatakan, masyarakat perlu waspada dengan politik identitas yang membawa-bawa isu maupun simbol keagamaan.

Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini menyebut bahwa politik identitas dengan memanfaatkan simbol agama berpotensi memecah belah persatuan bangsa Indonesia. Apalagi, ia menilai saat ini banyak aktor politik yang rela melakukan apa saja demi mencapai kepentingan pribadi.

"Memasuki tahun politik, banyak aktor politik yang berpikiran sempit demi memuluskan kepentingannya," ucap Gus Yaqut dalam penutupan Konferensi Besar XXVI GP Ansor di Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022).

"Bahkan, ada (aktor politik) yang licik dengan mengusung isu atau simbol keagamaan. Ini harus kita waspadai bersama karena sangat berbahaya bagi kesatuan bangsa," lanjutnya.

Gus Yaqut mengingatkan bahwa Indonesia bisa berdiri berkat perjuangan berat para pendiri bangsa yang menyatukan berbagai perbedaan, mulai dari agama, suku, ras, golongan, bahasa dan lain sebagainya.

Karena itu, sudah menjadi kewajiban rakyat untuk terus berjuang menjaga persatuan dengan menghargai perbedaan satu sama lain. Salah satunya dengan waspada dengan adanya politik identitas jelang pesta demokrasi pada 2024 mendatang.

"Persatuan yang telah terbina kuat hingga saat ini sudah seharusnya terus dirawat dan dijaga karena Indonesia terbukti menjadi rumah bersama," pesan Menag.

Dalam kesempatan ini, Gus Yaqut juga turut meminta para kader GP Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) tidak lengah. Apalagi, pemakai politik keagamaan berpotensi menyasar kader-kader Nahdlatul Ulama (NU) untuk tujuan praktis.

Baca Juga: Pidato Presiden RI Viral, Eh Rambut Hitam Klimis dan Tak Ada Kerutan Wajah Jokowi jadi Sorotan Warganet

"Untuk itu, saya instruksikan semua kader di mana pun berada untuk selalu satu komando dan satu barisan terhadap segala upaya memecah belah umat. Ini penting karena tensi politik ke depan bakal semakin meninggi sehingga perlu kecermatan," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI