Suara.com - Pemerintah Kabupaten Cianjur melaporkan sebanyak 42 murid dan 10 guru di wafat akibat gempa bumi yang mengguncang Cianjur pada 21 November 2022 dengan diikuti sejumlah gempa susulan.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim mengatakan jumlah tersebut berdasarkan rekapitulasi per hari ini.
"Jumlah tenaga pengajar yang meninggal berjumlah 10 jiwa, dan siswa sebanyak 42 jiwa. Jumlah ini berdasarkan rekapitulasi per hari ini," katanya di Posko Pendidikan Kabupaten Cianjur, Minggu (27/11/2022).
Guru yang wafat dilaporkan berasal dari jenjang lembaga PAUD berjumlah 7 jiwa. Guru SMP satu jiwa, dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) berjumlah dua jiwa.
Sementara itu, siswa yang wafat didominasi dari jenjang SD, yakni sebanyak 34 jiwa, siswa PAUD 5 jiwa, PKBM 2 jiwa, dan SMP 1 jiwa.
"Kalau untuk jumlah korban di jenjang pendidikan SMA/SMK sederajat berada di kewenangan Pemprov Jabar," katanya saat disinggung tentang korban dari kalangan pelajar dan guru SMA.
Jumlah guru dan siswa mengalami luka berat dilaporkan berjumlah 81 orang, terdiri atas 74 siswa dan tujuh guru. Sedangkan luka ringan berjumlah 628 orang, terdiri atas guru 60 orang dan siswa 568 orang.
Disdikpora Kabupaten Cianjur juga melaporkan jumlah bangunan rumah guru yang terdampak gempa di wilayah setempat berjumlah total 653 unit bangunan, rusak ringan 472 bangunan dan rusak berat 181 bangunan.
"Rumah guru yang ambruk ada empat unit bangunan," katanya.
Bencana gempa bumi terjadi Senin (21/11) pukul 13.21 WIB dengan pusat gempa berada di 10 km barat daya Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di beberapa daerah terdampak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat sebanyak 318 jiwa meninggal dunia hingga hari keenam gempa.
Hingga saat ini, korban yang dinyatakan hilang sebanyak 14 orang. Sementara korban yang mengalami luka sebanyak 7.729 orang yang terdiri atas 595 mengalami luka berat dan 7.134 mengalami luka ringan. Sementara korban luka berat yang dirawat di rumah sakit sebanyak 108 orang.
Untuk penyintas gempa yang masih mengungsi sebanyak 73.693 jiwa. Sementara kerugian materiil akibat gempa yakni 58.049 rumah rusak. Kemudian 25.186 rumah mengalami rusak berat, rusak sedang 12.496, dan rumah yang mengalami rusak ringan 20.367 rumah.
Infrastruktur yang rusak di antaranya 368 sekolah, 144 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 16 gedung atau perkantoran. Sebanyak 16 kecamatan dan 146 desa terdampak gempa bumi tersebut. [ANTARA]