Sholat Dhuha Lengkap: Niat, Tata Cara, Surat yang Dibaca, Doa dan Dzikir

Jum'at, 25 November 2022 | 18:35 WIB
Sholat Dhuha Lengkap: Niat, Tata Cara, Surat yang Dibaca, Doa dan Dzikir
Ilustrasi sholat dhuha: dalil, hukum, niat, tata cara, surat yang dibaca, doa, dzikir. (Pixabay.franky1st)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan di waktu dhuha. Berikut penjelasan lengkap sholat dhuha mulai dari dalil, hukum, niat, tata cara, surat yang dibaca, doa hingga dzikir yang bisa diamalkan.

Kata Dhuha berasal dari Bahasa Arab yaitu penamaan untuk waktu awal siang hari. Seperti yang disebutkan di atas, secara fiqih, sholat dhuha berarti sholat sunah yang didirikan saat matahari terbit seukuran satu tombak atau tujuh hasta (2,5 meter) sampai waktu zawâl yaitu saat matahari tergelincir ke arah barat.

Ada banyak dalil  baik dalam Al-Qur’an maupun hadits yang menyebut keutamaan sholat dhuha, seperti yang dijelaskan oleh  Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in:

"Shalat dhuha disunnahkan berdasarkan firman Allah SWT, yakni “Bertasbih bersama dia di waktu petang dan pagi.” Ibnu Abbas menafsirkan shalat isyraq adalah shalat dhuha. Bukhari-Muslim juga meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa “Rasulullah pernah berwasiat tiga hal kepadaku: puasa tiga hari dalam setiap bulan, shalat dhuha dua raka’at, dan witir sebelum tidur.” 

Seperti penjelasan di atas, sholat dhuha hukumnya sunnah muakkad yang artinya sangat dianjurkan. Sebelum melaksanakan sholat dhuha, harus membaca niat bersama takbiratul ihram yang bunyinya:

Ushallî sunnatad dhahâ rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya, “Saya niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Tata Cara dan Doa Sholat Dhuha

Mendirikan sholat dhuha sama seperti sholat sunnah pada umumnya, dengan gerakan dan bacaan sholat pada umumnya hingga salam setelah melakukan sholat dua rakaat yang dilanjutkan dengan membaca beberapa doa:

"Allâhumma innad dlahâ’a dlahâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ’i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kâna harâman fa thahhirhu, wa inkâna ba‘îdan fa qarribhu, bi haqqi dlahâ’ika wa bahâ’ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika, âtinî mâ atayta ‘ibâdakas shâlihîn."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI