Suara.com - Persidangan obstruction of justice dalam kasus pembunuhan Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan .
Pada Kamis (24/11/2022), sidang menghadirkan Diryanto atau Kodir sebagai saksi atas terdakwa Chuck Putranto dan Baiquni Wibowo. Kodir merupakan salah satu asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo
Ini bukan pertama kalinya Kodir bersaksi di persidangan kasus tersebut. Dalam persidangan, Kodir beberapa kali mengungkapkan sejumlah kesaksian yang menghebohkan. Bahkan sempat membuat hakim geleng kepala dengan keterangannya soal CCTV di Kompleks Duren Tiga.
Apa saja kesaksian tersebut? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Pentingnya DVR CCTV Ungkap Skenario Sambo vs Detik-detik Pembunuhan Brigadir J
Bersihkan darah Brigadir J pakai serokan kayu
PadaKamis (31/10/2022) Diryanto atau Kodir mengaku di muka sidang kalau ia membersihkan dara Brigadir J pada 8 Juli 2022, setelah peristiwa penembakan terjadi.
Hal itu ia sampaikan dalam sidang obstruction of justice dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nur Patrria.
Kodir mengaku membersihkan darah tersebut menggunakan serokan kayu dan kain lap. Lalu darah tersebut ia buang ke kamar mandi.
"(Darah Yosua) dibuang ke kamar mandi. Seperti pecahan beling dekat meja makan. Runtuhan tembok," ucap Kodir.
Baca Juga: 4 Isu Setoran Tambang Liar ke Polisi, Makin Runyam Sejak Diungkap Geng Sambo
Meski membersikan darah di rumah dinas Ferdy Sambo, Kodir mengaku tidak melihat jasad Brigadir J.
Mengaku dengar suara tembakan di dalam rumah
Sewaktu bersaksi dalam persidangan Richard Eliezer atau Bharada E, Kodir mengaku mendengar suara tembakan dari dalam rumah dinas Ferdy Sambo.
Karena itulah ia mengaku ketakutan dan lari ke luar rumah karena panik. Sesampainya di luar rumah ia bertemu dengan salah satu ajudan Ferdy Sambo lainnya dan menanyakan apa yang sedang terjadi.
"Saya berlarian ke luar rumah. Ke pinggir jalan. Saya menanyakan ke Om Romer, Om ada apa? Tidak ada jawaban karena panik," jawab Kodir.
Mengaku memiliki akses untuk lihat CCTV
Dalam berita acarapemeriksaan (BAP), Kodir mengaku memiliki akses untuk melihat CCTV di lingkungan rumah Ferdy Sambo.
Hal itu diungkap jaksa penuntut umum (JPU) pada sidang Kamis (3/11/2022).menurut JPU,dalam BAP, Kodir mengaku mendapatkan izin dari Ferdy Sambo untuk melihat rekaman CCTV rumahnya. Keterangan itu lantas membuat JPU terheran-heran.
"Di sini bilang Bu Putri kan ada di situ, ini kamu bisa lihat kalau ngapa-ngapain itu kan kamar pribadi ibu. Lancang kali saudara, kalau tiba-tiba bu Putri lagi ngapa-ngapain kamu bisa lihat dong?" cecar JPU.
"Tidak," ucap Kodir.
Karena pengakuannya terasa janggal dan tidak masuk akal, JPU lantas menduga Kodir telah berbohong.
Hakim Bingung
Awalnya Majelis Hakim mencecar Kodir mengenai ada berapa CCTV yang tersebar di Kompleks Duren Tiga. Kodir menjawab sejauh ini yang ia ketahui ada 8 CCTV.
Hakim kemudian bertanya siapa pemilik 8 CCTV tersebut. Kodir lantas menjawab Ferdy Sambo yang memasang CCTV itu
"Milik siapa itu CCTV?" tanya Hakim Anggota ke Kodir.
"Untuk dulu yang masang Pak FS, untuk kebutuhan kompleks," jawab Kodir.
Lagi-lagi, Hakim dibuat bingung dengan jawaban Kodir. Menurut Hakim, tidak mungkin Sambo yang berpangkat jenderal bintang dua langsung memasang CCTV di kompleksnya.
Hakim lalu mencecar Kodir mengenai orang yang disuruh Sambo memasang CCTV itu. Setaleh itu, Kodir menjawab ternyata Sambo meminta tukang elektronik untuk memasang CCTV di Kompleks Duren Tiga.
"Kok yang masang dia? Dia pangkat tinggi kok yang masang? nyuruh orang kali," ucap Hakim.
"Iya pak," kata Kodir.
Jawaban KodiR itu sempat mengundang gelak tewa seisi sidang. Hakim kembali mencecar Kodir mengenai kapan CCTV Kompleks Duren Tiga tersebut dipasang.
Grup WhatsApp Anak Buah Sambo
Dalam sidang Selasa (8/11/2022), Kodir menyatakan kalau para ART dan ajudan Ferdy Sambo memiliki grup WhatsApp sendiri yang bernama ABS atau Anak Buah Sambo.
Hal itu terungkap ketika JPU bertanya kepada ART Sambo, yakni Susi, Kodir dan Damson yang bersaksi di persidangan.
"Ada tidak dibuatkan grup di WA untuk ART dan adc?," tanya Jaksa.
"Ada pak. Kalau tidak salah ABS," jawab Kodir.
Jawaban Kodir tersebut sempat mengundang gelak tawa pengunjung sidang. Meski begitu, ia mengaku lupa siapa yang membuat Grup WhatsApp itu.
Lihat ekspresi Sambo seperti menangis
Dalam sidang yang digelar pada Jumat (8/7/2022). Kodir mengaku diperintahkan Sabo untuk memanggil Kasat Reskrim Polres metri Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit.
Perintah itu diberikan kepada Kodir setelah terjadi penembakan terhadap Brigadir J pada 8 Juli 2022, di rumah dinas Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Saat memberikan perintah, Kodir melihat ekspresi wajah Sambo seperti sedang menangis dan matanya terlihat memerah.
"Bagaimana wajah FS pada waktu itu?" tanya hakim.
"Seperti menangis, matanya merah. Keluar air mata," jawab Kodir.
"Saudara tidak tanya (kenapa menangis)?" tanya hakim lagi.
"Tidak berani, tidak sopan," tutur ART Ferdy Sambo ini.
Kontributor : Damayanti Kahyangan