Kontroversi Anwar Ibrahim: Pernah Terjerat Skandal Sodomi, Kini Jadi Perdana Menteri

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 24 November 2022 | 19:02 WIB
Kontroversi Anwar Ibrahim: Pernah Terjerat Skandal Sodomi, Kini Jadi Perdana Menteri
Anwar Ibrahim (MOHD RASFAN / POOL / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anwar Ibrahim kini resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia. Jejak karirnya pun diduga tengah menjadi perbincangan. Berkaitan dengan hal tersebut, berikut ini kontroversi Anwar Ibrahim selengkapnya.

1. Perseteruan Anwar Ibrahim dengan Mahathir

Kontroversi Anwar Ibrahim yang pertama yakni perseteruannya dengan Mahathir. Keduanya dainggap duo dalam dunia politik masyarakat pada masanya. Namun, ternyata hubungannya memburuk beberapa saat kemudian.

Krisis antara keduanya muncul bersamaan dengan munculnya krisis keuangan di Asia pada 1997 hingga 1998. Saat itu, Mahathir dan Anwar dilanda perselisihan terkait cara menangani krisis keuangan.

Baca Juga: Warga Malaysia Kenang Persahabatan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Habibie

2. Dakwaan Sodomi dan Korupsi

Kontroversi Anwar Ibrahim selanjutnya yakni pernah dijatuhi hukumen enam tahun penjara atas dakwaan korupsi pada 1999. Setahun kemudian, Anwar Ibrahim menerima hukuman selama 9 tahun penjara terkait tindakan sodomi.

Anwar Ibrahim mengklaim dirinya mengalami persekusi politik. Pernyataan itu pun membuat unjuk rasa di jalanan Malaysia. 

Tersebar pula foto Anwar dengan mata hitam dan dipublikasikan oleh surat kabar di dunia. Sosok Anwar Ibrahim menjadi simbol perjuangan seruan ‘Reformasi’ di Malaysia.

Pada 2004, Mahkamah Agung Malaysia membatalkan hukuman yang dijatuhkan kepada Anwar Ibrahim atas kasus sodomi. Ia pun dibebaskan dari penjara.

Baca Juga: Profil dan Rekam Jejak Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia Baru

Anwar Ibrahim pernah berkisah saat kunjungannya ke Indonesia. Saat ia dipenjara, ia merasa tak lagi bugar dan makanan yang dia makan pun dicampakkan dengan plastik seperti binatang.

3. Memimpin Koalisi Oposisi Lagi

Anwar Ibrahim sempat rehat dari dunia politik dan berganti menjadi seorang akademisi. Namun, masa itu tak kunjung permanen, ia memutuskan kembali memimpin koalisi oposisi dalam pemilihan umum Malaysia 2013.  Koalisi yang ia pimpin meraih 50.37% suara tetapi gagal mendapatkan kursi yang cukup di parlemen. 

4. Didakwa Sodomi Lagi

Anwar Ibrahim diberikan sanksi pidana penjara lagi terkait tuduhan sodomi pada 2015. Anwar dijatuhi 5 (lima) tahun penjara saat usianya 70 tahun. Anwar Ibrahim menyatakan dan bersikeras dirinya tidak bersalah selama dipenjara.

Kemudian, Anwar Ibrahim pun mendapatkan pengampunan penuh dari Raja Malaysia setelah berada di penjara selama 3 (tiga) tahun. Ia pun kembali ke parlemen beberapa bulan kemudian.

5. Koalisi dengan Mahathir

Anwar Ibrahim sepakat berkoalisi dengan Mahathir pada 2018. Keduanya berbaikan dan mendirikan Pakatan Harapan yang menumbangkan koalisi Barisan Nasional dan Najib Razak dari kursi PM Malaysia di tengah skandal korupsi 1MDB yang menyeretnya.

Mahathir pun terpilih menjadi PM Malaysia untuk kedua kalinya setelah koalisinya dengan Anwar Ibrahim menang dalam pemilu. Kemudian muncul kesepakatan Mahathir menyerahkan kursi PM Malaysia ke Anwar Ibrahim. 

Namun, kesepakatan itu tidak pernah terjadi dan koalisi keduanya pun hancur setelah berdiri selama 22 bulan. Anwar pun gagal menjadi PM Malaysia.

Demikian beberapa kontroversi Anwar Ibrahim sebelum menjadi PM Malaysia. Dalam pernyataan Istana Negara Malaysia, Raja Malaysia pun menyetujui untuk menunjuk Anwar Ibrahim sebagai PM ke-10 Malaysia. Ia dilantik pada Kamis (24/11).

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI