5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Vaksin Indovac, Jokowi Terima Dosis Pertama

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 24 November 2022 | 16:40 WIB
5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Vaksin Indovac, Jokowi Terima Dosis Pertama
Presiden Joko Widodo menyaksikan penyuntikan perdana vaksin COVID-19 IndoVac di PT Bio Farma Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). [ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produksi vaksin asal dalam negeri bernama IndoVac kini resmi diluncurkan dan masuk dalam daftar vaksin Covid-19 yang resmi di Indonesia. Peresmian vaksin ini pun dilakukan oleh Presiden RI, Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor pada Kamis (24/11/2022) pagi tadi.

Tak hanya meresmikan, Jokowi pun ikut menerima suntikan dosis pertama vaksin ini atau dalam rangkuman riwayat vaksinnya, vaksin Indovac ini merupakan booster kedua untuknya. Jokowi pun mengungkap bahwa vaksin IndoVac ini nantinya akan didistribusikan ke masyarakat.

Tak hanya Jokowi, hadir juga beberapa menteri seperti Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi yang turut hadir dalam peresmian vaksin asli Indonesia tersebut. Lalu, apa sebenarnya vaksin IndoVac ini? Simak selengkapnya. 

Vaksin pertama buatan dalam negeri

Baca Juga: Intip Ekspresi Jokowi Disuntik Booster Kedua di Istana Bogor

IndoVac merupakan vaksin pertama Covid-19 yang diproduksi dalam negeri. Jokowi pun mengungkap bahwa pengembangan vaksin IndoVac ini sempat redup selama hampir satu setengah tahun, namun akhirnya berhasil diluncurkan dan diresmikan pada bulan November 2022 ini.

PT. Bio Farma (Persero) pun ditunjuk sebagai produsen vaksin ini. Pusat produksi vaksin ini pun dipusatkan di pabrik PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.

Dosis penyuntikan

Vaksin IndoVac ini pun memiliki sejumlah aturan dalam penyuntikan. Adapun peraturan pemberian vaksin sesuai dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah sebagai berikut : 

  • Vaksin Indovac dapat diberikan kepada pengguna yang berusia lebih dari 18 tahun.
  • Kemasan satu vial dengan @ 10 dosis (5 ml)
  • Sebagai dosis primer diberikan secara intramuskular (pada otot) sebanyak dua dosis, masing-masing 0,5 mL dengan interval 18 hari.
  • Sebagai dosis lanjutan (booster) untuk vaksin primer Sinovac diberikan satu dosis dengan dosis penuh (full dose) 0,5 ml.
  • Sebelum dilakukan penyuntikan, calon pengguna harus melakukan skrinning kesehatan sesuai dengan format skrinning yang sesuai.
  • Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8 C, kering dan vaksin tidak boleh dibekukan.

Efikasi vaksin Indovac dan efek samping

Baca Juga: Politikus Demokrat Sentil Foto Jokowi di Cianjur, Warganet Bahas Tenda 'Mewah' SBY Saat Bencana: Masih Mau Nyinyir?

Dalam laporan yang diungkap oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) , efikasi vaksin Indovac menunjukkan angka antibodi sebesar 92,5 persen. Efek samping atau adverse events (AES) dalam uji klinik dalam pemberian vaksin ini umumnya bersifat ringan.

Efek samping yang banyak dilaporkan oleh penerima vaksin ini adalah nyeri lokal dan nyeri otot atau biasa disebut myalgia.

Remaja dan anak akan jadi penerima vaksin Indovac

Pemberian vaksin ini nantinya juga akan dilakukan secara bertahap. Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengungkap bahwa vaksin Indovac ini nantinya dapat digunakan sebagai vaksin primer ataupun booster. Vaksin ini juga nantinya akan disuntikkan kepada remaja dan anak-anak.

“Jadi memang vaksin IndoVac ini bisa digunakan untuk beberapa hal. Untuk vaksin primer, itu bisa dilakukan terutama bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin Covid-19. Kemudian bisa nanti diberikan untuk booster dewasa dan kita juga menyiapkan uji klinis untuk bisa diberikan kepada remaja dan juga anak,” kata Basyir.

Produksi vaksin akan meningkat

Peluncuran vaksin IndoVac ini diungkap akan menjadi langkah pertama produksi vaksin asli Indonesia dalam jumlah yang besar. Jokowi pun mengungkap bahwa tahun ini akan diproduksi 20 juta dosis vaksin oleh PT Bio Farma.

"Mulai hari ini kita bisa memproduksi vaksin Covid sendiri dengan kapasitas di tahun ini nanti kurang lebih 20 juta, tadi Pak Dirut menyampaikan, tahun depan bisa 40 juta, dan kalau memang pasar masih memerlukan bisa sampai ke 120 juta dosis vaksin" ungkapnya.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI