Suara.com - Jusuf santer dikabarkan akan memiliki peran besar dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Mantan wakil presiden yang akrab disapa JK ini digadang-gadangkan akan menjadi 'King Maker' salah satu kandidat calon presiden atau capres.
Adapun sosok yang capres yang dimaksud adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Diketahui, Anies dengan dukungan dari Partai NasDem, telah menyatakan siap bertarung sebagai capres dalam Pemilu 2024.
Jusuf Kalla sendiri mengakui dirinya memiliki kedekatan dengan Anies. Hubungan baik tersebut terjalin karena Anies merupakan Rektor Paramadina, sedangkan dirinya menjabat sebagai pembina yayasan.
JK menceritakan, setiap hari Jumat, dirinya dan Anies akan menghabiskan waktu dengan makan bersama. Keduanya juga memanfaatkan waktu tersebut dengan berdiskusi.
Tak sampai di situ, JK bahkan mengungkap dirinya kerap memberi Anies wawasan. Ia juga menyebut bahwa dirinya menjadi sosok yang "mengajak" Anies dalam Pemilihan Gubernur atau Pilgub 2017.
“Saya dekat dengan Anies karena dia dulu Rektor Paramadina, saya pembina yayasan. Dan tiap Jumat saya makan sama-sama, kita berdiskusi, saya berikan mereka wawasan,” kata JK seperti dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Rabu (23/11/22).
“Kemudian waktu Anies jadi Gubernur, kan semua tahu saya yang dulu (mengajak/King Maker),” tambah JK.
Mantan Ketua Umum Golkar ini juga memaparkan dirinya memiliki kedekatan dengan Airlangga Hartarto, ketua Umum Golkar saat ini yang juga dikabarkan akan maju di Pilpres 2024. Begitu pula dengan Prabowo, JK mengaku memiliki kedekatan karena kerap bertemu.
JK pun mengatakan dirinya memang dekat dengan siapapun. Walau begitu, ia menegaskan bahwa dirinya tetap tidak akan sembarangan memilih capres dan memiliki referensi dan kriteria tersendiri.
Baca Juga: Ketampanannya Bisa Dijual untuk Pilpres 2024, Refly Harun: Anies ke Ibu-Ibu, AHY ke Remaja Putri
“Saya terima semua, tetapi tentu sebagai pribadi saya ada referensi (capres) bahwa saya mempunyai sesuatu kriteria. Saya juga mengharapkan kita semua itu memilih objektivitas berdasarkan kriteria,” tandasnya.